Minggu, 30 Agustus 2009

PNS Pemkot Gorontalo Wajib Ngaji

PNS wajib Ngaji? hmmm...agak janggal terdengar. Tapi itulah faktanya. Selama Ramadhan 1430H ini, Walikota Gorontalo membuat peraturan bagi seluruh PNS di lingkungannya untuk melaksanakan kegiatan mengaji bersama. Waktunya adalah 30 menit setelah apel pagi. Walaupun istilahnya wajib bukan berarti dapat ditafsirkan sebagaimana hukum wajib dalam Fikih Islam. Istilah wajib di sini lebih kepada instruksi yang sangat penting. Dan itu pun khusus bagi PNS yang beragama Islam.

Menurut Walikota, tradisi pada Ramadhan kali ini berbeda dengan Ramadhan sebelumnya. Bila pada Ramadhan sebelumnya diisi dengan kegiatan Safari Ramadhan namun pada Ramadhan kali ini kegiatan itu ditiadakan. Safari Ramadhan Walikota dirasakan kurang efektif lagi karena menghabiskan banyak biaya untuk menyiapkan segala hal terkait dengan kedatangan Walikota. Padahal Walikota hanya menginginkan terciptanya nuansa Ramadhan di lingkungan pemerintahannya.
(Sumber: www.dakwatuna.com)

Sayangnya tradisi yang baik seperti ini (mungkin) hanya diberlakukan di Gorontalo. Andai saja kota-kota lain juga melakukan hal yang sama bukan tidak mungkin nuansa Ramadhan akan tercipta di seluruh negeri ini. Nuansa Ramadhan yang tidak hanya sekedar seremonial tetapi betul-betul dimaknai dengan tindakan nyata. Karena boleh jadi kesibukan kerja setiap hari termasuk bulan Ramadhan seperti ini menyedot energi ekstra. Hingga sering urusan ibadah sunnah seperti membaca Al-quran jadi terabaikan. Padahal semua orang tahu bahwa di bulan Ramadhan seperti ini Allah melipatgandakan setiap amal ibadah, tapi tetap saja ada rasa enggan/malas yang acapkali mendera.

Alhamdulillah, walaupun tanpa instruksi Bupati atau pun dinas terkait, membaca Al-quran sudah menjadi tradisi di sekolah saya setiap Bulan Ramadhan tiba. Seluruh guru, karyawan dan murid diharuskan mengaji selama 30 menit sebelum kegiatan belajar mengajar jam pertama berlangsung. Selain itu juga dilaksanakan sholat dluha berjamaah. Ini membuat suasana yang berbeda dibanding hari-hari biasanya. Tidak ada komplain atau malas-malasan, semuanya kompak berlomba-lomba meraih pahala dari sedikit waktu yang ada.

Ramadhan tinggal 20 hari, tidak ada jaminan kita bertemu Ramadhan berikutnya. Mari isi dengan berbagai kegiatan ibadah. Ajak orang tua, istri, dan anak-anak kita melakukan hal serupa. Mudah-mudahan berbuah pahala berlipat ganda di sisi-Nya. Amin.


Salam Istimewa!









6 komentar:

  1. Sebuah kegiatan yang positif.. :)
    Tidak ada salahnya pemerintah menerapkannya di kota-kota lainnya..
    Siapa tahu dengan kegiatan mengaji bersama ini selain meningkatkan spiritualitas,juga dapat meningkatkan semangat dan motivasi para PNS di bulan puasa ini..

    BalasHapus
  2. Mudah-mudahan aja kedepan diikuti oleh daerah lainnya ya.

    BalasHapus
  3. Sebuah tindakan yang bagus, perlu dicontoh dan disebarluaskan kalau bisa tidak hanya bulan ramadhan aja, tapi bulan lain juga, hanya mungkin waktunya agak sedikit dikurangi....

    BalasHapus
  4. bagus untuk ditiru.. semoga bukan hanya kegiatan rutin dan wajib ... sehingga benar2 masuk dalam sanubari..

    BalasHapus
  5. @ Wellsen
    Mudah-mudahan memang bisa dicontoh oleh kota-kota lainnya Mas.

    @ Everlin
    Ya Mbak

    @ BBB
    Masukan yang baik Mas. Bisa dipertimbangkan.

    @ Zam
    Apa yang Mas Zam utarakan adalah inti dari kegiatan positif semacam ini. Semoga bisa.

    Salam Istimewa!

    BalasHapus
  6. Mantaaab pak guru kebiasaan yang sungguh mulia...semoga semakin menebarkan kedamaian...salam istimewa juga...

    BalasHapus