Selasa, 13 Januari 2009

4 Koridor Untuk Membranding Personality Anda (Personal Branding part 2)


Sekedar mengingatkan, sudahkah anda menjawab pertanyaan saya kemarin? Oke, jika sudah itu lebih baik daripada belum. Selanjutnya ada 4 Koridor yang harus anda masuki agar personal brand anda lebih kuat dan tahan banting. Anda boleh mulai dari koridor mana saja yang penting koridor itu nyaman dan mudah bagi anda. Namun jangan lupa, berusahalah masuk melalui koridor yang lain juga . Sekali lagi ini demi memperkuat posisi brand anda.

Tiga koridor ini saya khususkan bagi anda para pebisnis online. Karena saya yakin, anda sekarang berpacu dengan waktu dan rival anda untuk bisa menjadi yang terdepan. Saya dukung anda dan action anda dengan membuka tabir personal branding ini. Saya berharap yang sedikit ini dapat menyokong niat besar anda.

Mungkin anda menganggap remeh tulisan ini jika becermin pada personality saya. Saya bukanlah publik figur apalagi maestro bisnis. Itu tidak mengapa, dan saya akan legowo dengan persepsi anda. Saya sarankan segera akhiri bacaan anda sampai di sini. Terimakasih telah menyempatkan mampir.


Empat Inilah 4 Koridor Itu.
Sebelumnya terimakasih untuk anda yang masih sudi melanjutkan coretan ini.
Sama seperti anda, saya juga sedang berproses membranding diri. Dalam proses ini tentu saya tidak ingin terlalu banyak membuat error. Maksudnya, trial boleh tapi error-nya jangan. Berhari-hari saya berpikir tanpa ada literatur yang valid. Beberapa artikel personal branding yang berhasil dibidik lewat google pun kebanyakan berceloteh tentang apa itu personal branding. Dan tidak fokus pada yang saya butuhkan, yaitu grand design personal branding. Setelah mentok, apa boleh buat, pemikiran (analisa) pribadipun dilancarkan. Dan hasilnya adalah 4 koridor yang harus dimasuki untuk membangun personal brand. Apa sajakah 4 koridor itu?


Service (Pelayanan)
Berikan layanan yang prima kepada customer anda. Layanan prima dari anda memberikan efek yang luar biasa. Baik bagi personal brand, terlebih penjualan produk anda. Jika ingin membuktikan, cobalah sekali saja anda memberikan layanan yang buruk kepada customer. Misalnya, memperlambat pengiriman produk yang anda jual, dan rasakan akibatnya!
Layanan anda akan mampu mendongkrak personal brand anda. Walaupun ini mungkin sedikit membuat anda lelah dan stress. Karena anda akan selalu dihadapkan pada tuntutan ini dan itu. Bahkan mungkin di saat anda malas atau tidak standby ditempat sekalipun. Ingat, customer tidak mau tahu dengan posisi dan kondisi anda. Mereka telah berkorban uang dan harapan terbesarnya adalah imbal balik yang setara, baik produk maupun jasa.
Untuk meraih double effect maka layanan anda harus meliputi tiga hal, yaitu: sebelum, ketika, dan setelah terjadi penjualan.

Attitude (Sikap)
Hati-hati dengan sikap anda! Sepertinya koridor ini mudah dimasuki, namun percaya atau tidak banyak figur yang jatuh brand-nya karena lalai pada koridor ini. Nah, agar anda tidak mengalami nasib serupa maka cobalah masuk pada koridor ini dengan menjaga sikap anda.
Bagi pemula, anda mungkin masih bingung bagaimana harus bersikap sebagai pebisnis. Cara termudah dan legal adalah dengan menjadi plagiator. Maksudnya anda boleh mencontek sikap para pebisnis profesional sekelas Joko Susilo(Formula Bisnis), Purdi E. Chandra (Primagama Group), dan Puspo Wardoyo (Ayam Bakar Wong Solo). Baca biografinya, perhatikan bagaimana mereka bersikap, dan aplikasikan pada diri anda. Masing-masing figur tersebut mungkin berbeda karakter namun jika anda jeli anda akan menemukan satu benang merah yang mengikat kesamaan sikap mereka.

Intellegence (Kecerdasan)
Intellegence bisa memberi kontribusi yang luar biasa bagi anda. Intellegence ini secara radikal umumnya dilihat dari sederet gelar yang disandang. Anda boleh setuju atau tidak, misalnya anda membuat sebuah web/blog yang menjual jasa konsultan bisnis. Gelar anda berderet yang salah satunya adalah M.B.A from California University. Secara tidak langsung efek personal brand anda akan melesat, apalagi ditambahi foto anda berjas sedang tersenyum bangga sambil duduk di kursi jati mewah mengkilat.
Namun sekali lagi saya katakan bahwa itu adalah persepsi radikal. Anda boleh membantah dan membaliknya. Menurut saya itu sah-sah saja karena gelar bukanlah jaminan. Deretan gelar yang disandang seseorang tidak selalu mencerminkan kecerdasan penyandangnya. Banyak orang-orang yang cerdas namun kurang beruntung.Tetapi mereka bisa sukses luar biasa dalam membangun personal brand. Namun untuk itu dibutuhkan perjuangan ekstra yang selalu dibumbui keringat dan air mata. Masih ingat kan slogan beken khas anak muda saat ini: ”Siapa sih lho?

Skill (Keahlian)
Anda yang kebetulan berintellegence standar bahkan gelar pun hilang di pegadaian masih ada koridor yang bisa melejitkan personal brand anda. Inilah koridor penting dan terbuka lebar bagi anda, yaitu skill. Milikilah skill bisnis jika ingin menjadi pebisnis handal. Atau milikilah skill-skill yang lain sesuai dengan tujuan personal brand anda. Yang jelas memiliki skill adalah harga mati atau koridor wajib yang harus anda lalui.
Anda pun tidak usah risau dengan kondisi sekarang yang minim skill. Mumpung masih dalam taraf membangun, maka skill dapat anda pelajari sambil jalan. Namun jangan dibuat lambat, karena semakin cepat anda menguasai skill, maka semakin cepat pula personal brand anda terbentuk.
Ketika anda sudah memiliki skill tertentu, maka jangan berpuas diri. Skill yang anda miliki harus selalu diupgrade setiap saat. Tindakan mengapgrade skill ini akan memberi poin plus bagi anda. Setidaknya ada dua poin yang bisa anda peroleh, yaitu: anda akan disebut sebagai pakar (spesialis) dan anda akan selangkah lebih maju dari para kompetitor anda.

Demikianlah kawan, 4 koridor yang dapat melejitkan personal brand anda. Sekali lagi ini adalah analisa saya pribadi, mudah-mudahan bermanfaat. Dan bagi anda yang masih ingin mengetahui bagaimana membangun personal brand melalui blog silakan simak Personal Branding part 3.

Salam Istimewa!


17 komentar:

  1. alhamdulillah saya yang pertama (seneng deh karena, di PJS ga bisa)

    pa memang sangat penting,

    tapi kayanya saya harus terus belajar yang ini ni

    Ketika anda sudah memiliki skill tertentu, maka jangan berpuas diri. Skill yang anda miliki harus selalu diupgrade setiap saat. Tindakan mengapgrade skill ini akan memberi poin plus bagi anda. Setidaknya ada dua poin yang bisa anda peroleh, yaitu: anda akan disebut sebagai pakar (spesialis) dan anda akan selangkah lebih maju dari para kompetitor anda.

    salam perdamaian

    BalasHapus
  2. oh ia saya juga punya yang ini
    klik ya
    tolong buka postingan saya yang pertama banget.

    itu hasil pengalaman saya.
    tapi belum ada penjabarannya
    bisa kho untuk mendapatkan penjabarannya.
    berkaca pada diri sendiri


    salam perdamaian
    nambah euy

    BalasHapus
  3. @ Rekanbisnisku
    Saya ucapkan SELAMAT kepada Mas Dadang karena menjadi komentator pertama di BISNIS GURU.

    Kalimat itu sekedar untuk mengingatkan saya pribadi dan kawan-kawan. Bahwa skill adalah alat yang bisa mendongkrak PB kita, namun harus selalu berbenah. Saya pun akan selalu belajar dan belajar terus. Termasuk kepada Mas Dadang.

    Btw, untuk komen ke2 segera nih review, sampai ketemu di tujuan.

    BalasHapus
  4. Memang sudah seharusnya seorang pebisnis untuk bisa membangun image personalnya,diawali dengan membangun kepercayaan publik.
    Ini yang saya PERCAYA.
    Artikel yang bagus pak guru..ini pertama kalinya saya posting disini,8 hari kemarin saya belum pede untuk berbicara diforum,hanya berani melihat lihat saja,dan mengeluh beberapa kali di blognya mas joko..tetapi saya tetap action memang,hanya masih bersifat Underground tadinya..
    setiap hari saya belajar untuk bisa dan Bisa..
    setelah lewat 7 hari saya mulai sedikit berani setelah mempelajari SMUO,meski belum selesai..dan tak akan pernah selesai rasanya saya mempelajarinya..
    Terima kasih sudah berkunjung ya pak guru,semoga saya yang hanya punya sedikit ilmu ini bisa mulai berbagi dengan yang lain..

    O ya sekalian ya pak,saya punya PESAN buat teman teman yang belum mulai dalam Bisnis Online :

    Percaya,Pelajari,Praktekan,Raih hasilnya...

    jangan kapok berkunjung lagi ya ke
    http://bisnisbiasa.blogspot.com

    Salam.

    BalasHapus
  5. Mas Umar, tak bosan saya mengikuti perkembangan posting sampean. Saya tunggu kelanjutannya lagi. Salam sukses.

    BalasHapus
  6. 4 koridornya mantep mas...

    Btw aku dah ngecek lewat IE, yg aneh kayanya berasal dari banner bergeraknya blog ini mas.

    Btw kapan neeh ke .com, mas fadly dah beli dom+host .com loo... (kena hipnotis saya waktu konsultasi, hahaha)

    BalasHapus
  7. ok mas.. 4 koridor penting yang harus dijalankan oleh para pebisnis. Tunggu kelanjutannya nih..

    BalasHapus
  8. @ Taufiq Wahyudi
    Selamat Datang di BISNIS GURU! Semoga ini bukan kunjungan terakhir anda.
    BISNIS is BISNIS kawan, jadi mari mulai berpikir sebagai pebisnis. Pebisnis harus kuat, percaya diri, pantang menyerah, dan anti keluh kesah. Jika ini masih ada, maka silakan kembali menganalisis artikel Personal Branding part 1.
    Langkah anda sudah benar kawan, Teruskan pelajari SMUO dan praktikkan. Ingat, mindset hasil instan tidak berlaku bagi pebisnis. Siap fight sekarang? saya tunggu kabar anda berikutnya.

    @ Sumartono
    Saya juga sangat senang bisa selalu berkunjung dan sharing di www.web-sumartono.blogspot.com Terimakasih kunjungannya Mas!

    @ Arief Maulana
    Terimakasih Mas Arief.
    Berarti BISNIS GURU hanya bisa diakses secara normal lewat OPERA dan MOZILLA.
    Insya Allah SWT. BISNIS GURU akan segera menyusul ke dot com. Mohon supportnya!

    @ Zamahsari
    Oke Mas Zams (pengunjung setia BISNIS GURU) selamat menunggu aja! hehehe...

    BalasHapus
  9. Kalo pak guru yang buat artikel memang sgt detail, saya lihat dari awal jarang sekali menulis yg singkat2, jika seluruh artikel dibuat buku... waah tebal sekali mas...dan siapa tahu jadi best seller ...hehehe
    Nggak heran sih namanya guru pasti rajin menulis...

    Artikelnya Siip banget, buat menambah pengetahuan.

    Mas umar lagi sibuk apa? kok mulai tahun 2009 ini gak pernah nyambangi blog saya? PR nya udah naik ya?... jadi melupakan saya yg masih dibawah.

    Salam Sukses

    BalasHapus
  10. @ JPurnomo
    Hehehe...sebenarnya artikel ini pendek Mas, cuma satu halaman setengah kwarto. Namun karena disini tulisannya lumayan besar dan spasi barisnya renggang, makanya jadi melorot. Pastinya artikel berikutnya akan diusakan singkat, jelas, dan bermutu.
    Oya, gak semua guru seneng nulis lho Mas! Banyak yang seneng ngrumpi, hehehe...

    Maaf Mas, alasan kenapa saya jarang berkunjung ke sana sudah saya jawab di blog pean. Makasih ya dah ditegur!

    BalasHapus
  11. posting anda layak untuk dijual. kumpulkan sebanyak mungkin dan tawarkan pada penerbit. salut buat pak guru. salam sukses dari Jawa Tengah

    BalasHapus
  12. 4 koridor itu baru saya lakukan satu persatu..hasilnua lumayan Mas..dari 4 koridor yang saya praktekan 2 orang member FB sudah gabung selama 1 bulan..

    Thx artikelnya Pak Guru Cerdas..

    BalasHapus
  13. @ Endro Sunoto
    Terimakasih Mas Endro atas masukannya. Mudah-mudahan artikel berikutnya bisa lebih baik dari ini. Dan kesediaan anda untuk mengikuti artikel-artikel saya jauh lebih bermakna. Makanya, mumpung masih ada kesempatan gratis menikmati artikel-artikel di BISNIS GURU, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya.

    @ Wawan Purnama
    Sangat menyenangkan mendengar kabar baik dari Anda. Syukurlah Anda juga telah merasakan bagaimana manfaat dari personal branding melalui 4 koridor ini. Bagaimana dengan pengunjung yang lain?

    BalasHapus
  14. Kunjungan malam, terima kasih sudah ngingetin untuk update posting. Sukses selalu "GURU BANGSA"

    BalasHapus
  15. @ Sumartono
    Sama-sama kawan. Saya pengen kita sama bisa eksis di dua dunia. Bukan begitu?

    BalasHapus
  16. 4 koridornya luar biasa nih....mau masuk ke lorongnya mas umar...biar tambah mantep...Thx artikelnya yang bagus ini...keep nice article mas...banyak sekali ilmu yg diserap di blog ini...

    salam....

    BalasHapus
  17. Memang keempat koridor ini yang dibutuhkan untuk personality branding. Salam untuk Mas Umar..

    BalasHapus