Kamis, 18 Desember 2008

3 Pantangan Bagi Pebisnis Reseller

Bisnis ibarat sebuah permainan. Terkadang ada yang menang dan sukses tapi ada pula yang gagal. Kadang ada yang bisa memainkan strategi bisnisnya dengan cantik tetapi ada pula yang bermain culas. Anda ingin permainan yang mana, kawan? Semoga anda memilih untuk bermain cantik. Dengan bermain cantik, percayalah bisnis anda akan langgeng dan semakin berkembang pesat.

Dalam tata aturan bisnis reseller, member diberi hak penuh untuk menjual produk dengan sistem komisi. Segala sistem dari mulai pemesanan hingga pengiriman produk kepada customer dikendalikan penuh oleh pemilik produk, sedangkan member hanya sebagai divisi marketingnya saja. Artinya permainan yang cantik dan sistematis sebenarnya sudah disusun sedemikian rupa sehingga sangat kecil sekali kemungkinan terjadi error system yang pada akhirnya berdampak pada ketidakpuasan customer.

Ketidakpuasan customer malah sering terjadi karena para membernya tidak bisa/tidak mau memainkan bisnis resellernya secara cantik. Alhasil, ketidakpuasan-demi ketidakpuasan selalu dan selalu muncul. Pada akhirnya dapat merusak brand image dari produk itu sendiri. Sebagai contoh adalah produk SMUO milik Joko Susilo. Produk tersebut sebenarnya baik dan bermutu tinggi. Namun karena beberapa membernya tidak bisa bermain cantik dalam menjalankan bisnis resellernya, akhirnya SMUO seringkali mendapat image negatif dari pihak-pihak tertentu. Bahkan image negatif tersebut dengan sengaja diekspos sedemikian rupa dalam forum-forum, web, atau blog.

Sekedar mengingatkan saja, bahwa inti dari SMUO sebenarnya bukanlah terletak pada bisnis resellernya. Bisnis reseller yang dijalani oleh para membernya semata hanya sebagai pemanasan saja untuk menyiapkan diri sebagai pebisnis mandiri dengan produk maing-masing. Tahap pemanasan ini sangat penting sebagai titik tolak keberhasilan sang member untuk menjalankan bisnis pribadinya nanti. Tapi itulah, fakta mayoritas member masih berasumsi bahwa reseller adalah inti dari SMUO, ini biasanya dimiliki oleh mereka yang masih menganut mentalitas instan dalam berbisnis online.

Well, ada 3 pantangan yang harus anda hindari ketika menjalankan bisnis reseller. Mohon maaf sebelumnya jika ada di antara anda yang merasa kurang nyaman dengan 3 pantangan ini karena mungkin sudah terlanjur melakukannya. Tidak mengapa kawan, dengan senang hati saya menerima kritik dan saran dari anda. Saya bukanlah yang terbaik dibandingkan anda, tetapi saya berusaha memberi yang terbaik untuk anda. Tiga pantangan itu adalah:

1.Discount Price / Cash Back
Nominal harga produk memang sangat sensitif di mata customer. Salah sedikit menentukan harga dapat mempengaruhi kuantitas penjualan. Untuk itu, sang pemilik produk tentu memiliki pertimbangan matematis yang sangat matang sebelum menetapkan harga produk. Sebagai contoh adalah SMUO yang saat ini dibanderol dengan harga Rp 200.000,- per paketnya. Setahu saya SMUO telah beberapa kali mengalami kenaikan harga dan mungkin menjadi yang termahal dalam kelompok bisnis e-book di Indonesia saat ini. Saya yakin Joko Susilo selaku pemilik produk sangat percaya diri dengan harga produknya itu. Dan nyatanya hingga saat ini produk tersebut masih laris manis di pasar internet.

Anda selaku member Formula Bisnis , seharusnya juga memiliki kepercayaan diri untuk menjual SMUO sesuai dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemiliknya. Tidak perlu ada discount atau cash back karena ini mengakibatnkan terjadinya kesalahan sistem. Sistem otomatis akan memberitahukan kepada customer bahwa ia diminta transfer dengan nominal Rp 100.000,- kepada rekening anda dan rekening Forbis. Tidak mungkin terjadi perubahan sistem komputerisasi walaupun mungkin anda memberi discount 20% atau cash back Rp 50.000,-

Anda mungkin menganut hukum pemasaran offline bahwa apabila harga produk rendah maka permintaan naik. Ingat kawan, bisnis online reseller tidak menganut hukum itu. Bahkan saya yakin sang pemilik produk pun tidak merekomendasikannya. Yang anda lakukan malah suatu bentuk kreatifitas marketing yang salah kaprah. Maunya untung tapi malah buntung, yaitu rugi dari income anda yang berkurang dan rugi dari brand image anda yang ternyata kurang percaya diri. Bagaimana anda dapat memasarkan produk buatan anda nanti bila sekarang saja masih tidak percaya diri.

Perlu anda renungkan pula, bahwa tidak menutup kemungkinan strategi marketing anda tersebut nantinya akan ditiru oleh para member anda. Parahnya, jika anda sekarang memberi cash back Rp 50.000,- misalnya, maka member anda pasti berfikir bahwa dia bisa memberi cash back yang lebih besar lagi. Begitu dan begitu seterusnya yang ujung-ujungnya bisa membuat brand image produk anda terjun bebas, bahkan menjadi barang gratisan.

Jika anda ingin kreatif untuk menarik sebanyak mungkin minat pembeli, anda bisa menggunakan cara-cara yang lebih elegan dan direkomendasikan. Misalnya: exelence service after sale, bonus e-book buatan anda, join venture, barter iklan, dll

2.Branding Same Double Product
Pantangan kedua ini saya khususkan bagi anda yang menggunakan blog/website untuk berpromosi bisnis reseller anda. Sebagaimana pada posting sebelumnya, bahwa agar anda bisa memiliki banyak uang sebagai reseller, maka juallah produk yang banyak. Artinya, anda tidak hanya mengikuti satu member affiliate saja, tetapi banyak program. Dengan begitu secara otomatis anda akan memajang produk yang bermacam-macam dalam blog/web anda. Cara ini memang mirip dengan adsense hanya saja berbeda pada sistem dan goal market-nya.

Jika anda mengikuti model reseller seperti ini, maka ada pantangan yang sangat-sangat saya tekankan untuk anda hindari. Hal ini demi menjaga brand image anda sebagai reseller dan agar anda tidak repot dikemudian hari. Setelah saya amati blog/web rekan-rekan reseller, ternyata masih ada yang melanggar pantangan ini. Saya tidak tahu hal itu disengaja atau tidak dan menguntungkan atau tidak yang jelas saya akan memberikan analisa kerugian anda jika melanggar pantangan ini.

Pantangan yang saya maksud adalah jangan menjual/memajang dua atau lebih produk yang sejenis. Gampangnya seperti anda menjual pasta gigi Pepsodent dengan Close-Up. Kedua produk ini memang berbeda tapi jenisnya sama, yaitu sama-sama pasta gigi. Sekali lagi pantangan ini memang tidak sejalan dengan hukum marketing offline. Karena anda sendiri tentu sering melihat toko/supermarket yang menjual produk yang sama jenisnya, dengan maksud memberi kebebasan kepada customer untuk memilih sesuai seleranya.

Jika hal ini anda terapkan dalam bisnis reseller lalu anda memajang dua produk sejenis (misalnya pulsa A dengan pulsa B, VCC A dengan VCC B, formula A dengan formula B) dalam blog/web anda, maka customer anda malah semakin ragu untuk membeli produk anda. Ingat, customer anda adalah orang-orang kritis. Biasanya mereka berpikir berpuluh kali untuk membeli produk secara online. Semakin banyak anda memberi pilihan semakin lama dia berfikir dan menimbang-nimbang.

Di samping itu, anda pun akan repot jika ingin mempresentasikan produk anda kepada customer. Mereka pasti akan meminta anda menjelaskan tentang produk anda. Walaupun anda jelaskan sampai berbuih mulut anda, percayalah hanya satu yang diinginkan customer anda yaitu sebuah produk yang betul-betul perfect tanpa cacat atau kurang sedikitpun, bukan disuruh memilih satu di antara dua.

Jadi, silakan saja anda menjual/memajang produk sebanyak mungkin tapi variasikan dengan jenis yang berbeda-beda. Percayalah, jika satu produk bisa anda jual dan customer anda merasakan manfaatnya, tidak menutup kemungkinan dia akan mencari anda lagi untuk membeli produk-produk anda lainnya.

3.Upload Get Money
Pantangan ketiga inilah yang paling parah. Untuk itu saya wanti-wanti agar anda tidak melakukannya. Biasanya yang melakukan adalah reseller yang frustasi dan putus asa karena produk yang dijualnya tidak laku-laku. Dia berfikir bahwa ia telah rugi besar membeli produk tersebut dan berupaya sebisa mungkin mengembalikan uang yang telah dibelanjakannya. Strategi inilah yang harus anda hindari karena sangat melanggar etika bisnis reseller. Pantangan ini terbilang paling kejam seperti kejamnya kegiatan pembajakan hak cipta yang menimpa para artis. Pantangan itu adalah 1. menjual produk secara diam-diam tanpa memberitahu kepada pemilik produk. Bahkan harganya pun biasanya jauh di bawah harga asli yang telah ditetapkan. 2) untuk produk-produk digital, diupload di situs-situs yang membayar nol koma nol nol sekian dollar atas setiap download file-nya.

Memang dengan melanggar pantangan ini ia akan mendapat uang, tapi tindakan ini sangat merugikan banyak member lainnya. Sang pemilik produknya pun barangkali lebih memilih mengembalikan uang pembeliannya daripada produknya digadaikan seperti itu.

Nah, itulah tiga pantangan yang harus dihindari oleh para reseller. Apa pun keputusan anda, sistem alam tetap memberlakukan Hukum Tabur Tuai (law of harvest). Yaitu siapa yang menabur maka dia akan menuai. Semakin banyak anda menabur maka semakin banyak anda menuai. Oleh karena itu, sebagai pebisnis reseller, sudah saatnya bagi anda untuk banyak-banyak menebar kebaikan agar income anda pun semakin meningkat.

Satu lagi, lebih baik anda mengaku salah lalu memperbaikinya daripada anda merasa telah benar padahal sebenarnya masih salah.

Salam Istimewa!

25 komentar:

  1. Benar Mas, ada baiknya kita menanam kebaikan dulu. Rezeki akan mengikuti..Artikelnya bisa jadi menarik kalau ditambahkan kalimat dialog dalam tanda petik Mas. Sekedar saran, bukan menggurui..Jadi teknik menulisnya namanya apa nih? "TUTUP MONITOR"? Atau apa?..

    BalasHapus
  2. Dahsyat artikel ini. Saya mencoba merespon per point.
    1. Untuk discount, memang benar mas kita harus lebih PD dalam menjual tanpa mengurangi harga discount. Ini pernah saya bahas di artikel lama blog (cuma blum diposting ulang di blog yg baru).

    Saya pribadi pun tidak pernah mengurangi harga jualnya. Saya lebih fokus pada excellent service namun untung maksimum.

    Lagipula dengan excellent service, pelanggan puas, bukan tidak mungkin membeli produk kita yg lain.

    2. Saya sepakat untuk tidak memasang produk sejenis di web / blog. Sebagai contoh cek di http://ariefmaulana.com/kerjasama-bisnis

    Produk beda fungsi semua. Kalaupun yg blog bisnis dengan master wordpress mirip, master wordpress lebih dikhususkan untuk wordpress tingkat advance (bisa jadi web reseller, web iklan baris, dll).

    3. Ini tindakan seorang pecundang yg banyak dosa. Membajak karya orang kemudian membagikannya secra gratis. Bisa diadukan ini, hehehe..

    hanya saja sayangnya kebanyakan pebisnis online bukan berupa perusahaan melainkan virtual organization. Jadi kepastian hukum ngga jelas.

    Anda bisa seperti asian brain (perusahaan internet marketing), bisa nuntut lho...

    maaf komentarnya kepanjangan...

    Salam Sukses

    BLOG MOTIVASI ARIEF - Support Your Success
    PELUANG BISNIS - Pilih, Registrasi, dan Mulai Bisnis Anda Saat Ini Juga

    BalasHapus
  3. @ Wawan Purnama
    Maksudnya?

    @ Arief Maulana
    Saya belum menganalisis materi Undang-Undang no 11 tahun 2008 yang mengatur tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
    Tapi secara logika, jika Produk kita tidak dipatenkan sepertinya kekuatan hukumnya juga lemah.

    BalasHapus
  4. Hmmmm..
    lumayan,menjadi masukan buat saya.

    BalasHapus
  5. Met malem pak guru,
    Jujur saya rada bingung pertamanya, tp sy berush pahami point by point, nah u yg point ke dua di blog saya kan jg menawarkan sebuah produk gratis yg sistemnya referal jelas beda ma FB, mungkin ga pak sy trmsk melangar pantangan no 2, kritikan berarti membantu saya u maju, dan makasih mas comentnya akan lgsg di benahi, tx
    slalu berjaya bisnis guru

    BalasHapus
  6. Bagus mas masukannya, kita harus PD dan percaya diri. Saya memang pernah berfikiran untuk mendiscount tapi untung tdk jadi. sampai saya baca artikel ini he..he..
    point 2= saya ngikut
    point 3= ini memang dosa tak terampuni.

    BalasHapus
  7. Saya juga sama dengan mas zamahsari, pernah berfikiran untuk discount tapi saya urungkan.
    Salut bener dgn pak guru, postingnya semakin oye and produktif.
    Maaf mas, belakangan sangat sibuk jadi belum sempat update postingku.

    BalasHapus
  8. Maaf..anda dapat istilah 3 point ini dari mana?
    Cukup kreatif juga anda mengambil istilah2 itu.
    Kayanya untuk sistem marketing anda sangat mendalami ya? (maklum saya bukan orang marketing jadi blank istilah2 dan hubunganya ...hehehe)

    Trus yg kalimat terakhir, kalo setiap individu sadar akan dirinya yang tidak luput dari kesalahan dan berusaha memperbaikinya, wah... dunia ini pasti akan jadi lebih baik mas.

    Trims, atas artikelnya dan teruslah berkreasi

    BalasHapus
  9. OK bagus ... saya setujuu banget

    BalasHapus
  10. @ Tirta Agung
    Jangan bosen ke sini lagi, ya!

    @ Muklis Purwanto
    Itu tidak termasuk kategori pelanggaran point 2 mas. Kalau anda tampilkan iklan gratis A (sistem viral) dan iklan gratis B (sistem viral juga) itu baru pelanggaran. Sebagai referensi silakan lihat BLOG MOTIVASI ARIEF

    @ Zamahsari:
    Manusia tidak harus selalu benar mas. Sesekali salah juga tidak mengapa, yang penting kita bisa memperbaiki dari kesalahan kita. Bukan begitu, Mas Zams.

    @ Sumartono:
    Terimakasih, Mas Sumartono. Semoga ke depan selalu-dan selalu lebih baik lagi. Saya tunggu artikel anda berikutnya, sudah kangen saya hehehe...

    @ JPurnomo:
    Saya juga bukan ahli marketing, Mas. saya Guru Biasa. Istilah-istilah itu buatan saya sendiri, kalau kurang berkenan silakan diganti sendiri, mau ditambahi atau dikurangi juga boleh.

    @ Endos :
    Sekali lagi maaf, Mas sudah cerewet di blog Anda.

    BalasHapus
  11. Lah ini mas Umar, saya bawa oleh-oleh artikel terbaru, "Belajar Kekuatan Bisnis dari Samurai."
    Ikutin aja di
    http://www.web-sumartono.blogspot.com

    BalasHapus
  12. bagus neh artikelnya,untuk mengatasi diskon harga bisa mengatasinya dengan memberikan free ebook yg bermanfaat yang isinya berfungsi untuk menunjang ebook yang dijual. misal klo jual smuo bisa dikasih free ebook bikin minisite atau banner atau cover.:D

    BalasHapus
  13. wow, keren artikelnya Pak Guru. salut untuk njenengan karena berhasil keluar dari zona nyaman. sepertinya nanti Iwan Fals harus ganti lagunya, dari Oemar Bakri naik sepeda jadi Oemar Bakri naik jaguar. he........ salam kenal..

    BalasHapus
  14. @ Sumartono:
    Oke Mas Sumartono, anda telah memenuhi tantangan saya. Salut buat anda. Sekarang juga siap meluncur ke blog anda.

    @ Aruta:
    Masukan anda juga sangat bagus. Bisa digunakan sebagai referensi pembaca Bisnis Guru

    @ Onabunga:
    Itulah stigma paling tidak menguntungkan bagi orang-orang berprofesi sebagai Guru seperti saya. Memang saya sedang berusaha keluar dan berusaha mengeluarkan teman-teman seprofesi saya dari stigma itu. Menjadi Guru Yang Merdeka.
    Terimakasih komentnya, ini adalah doa bagi saya.

    BalasHapus
  15. Sowri mas umar...
    2 hari off, muter2 terus...
    Trus terang terus...Waduh,,,yang kena saya nih...bisa di cek...
    Saya jual FB pake discount...weks...
    Yang akan saya hapus 3 hari lagi...
    ( bagi anda yang belum lihat contoh dari artikelnya mas umar buka saja di blog saya : http://ownleaders.blogspot.com ). Atau klik nama satriyo yudiarto, diatas.
    Huh bener2 memalukan....hahahahaha...

    Tapi jelas, kalo memang orang tidak tahu itu ya tidak tau ya...
    albert einstein aja disuruh ke monas juga nggak tahu jalannya lewat mana...hehehehe..

    Pas sekali dengan artikel PLAK tamparan nya sangat panas...
    Yang ini juga sangat panas...

    But thanks mas umar...
    Ini tergantung niat awal kita. Mungkin njenengan juga mengingatkan saya memang ini tidak benar...

    nasehat menasehati dalam kebaikan itu bagus...
    Keep posting trully...
    Two Thumbs Up!!!

    Iki tanggal piro to? berarti saya akan hapus 3 hari lagi discount dll yang ada di blog saya....tapi biar semuanya tahu bisa di cek/ dibuka http://ownleaders.blogspot.com saya...

    Ben kapok....hehehehehe

    DARE TO SUCCEED.

    BalasHapus
  16. mas tolong dicek feednya, benar atau salah. setiap saya klik link-situs ini selalu error. masukan aja .. sukses buat pak guru

    BalasHapus
  17. @ Satriyo Yudiarto:
    Itu cuma hasil analisis saya saja kok, Kang. Tapi sepertinya banyak yang sepakat dengan pantangan-pantangan itu.
    Kalau ada kritik untuk saya jangan sungkan-sungkan kang. Sekalian yang panas tamparannya, kang hehehe...
    Btw, muter-muter kemana aja tho Kang, sampai kangen komen njenengan.


    @ Zamahsari:
    Sebentar mas zams, woro-woro dulu:

    Wahai kawan-kawan pengunjung BISNIS GURU ada yang bisa bantu tidak ada problem nih.
    1. Link untuk Blog Mas Agung ini ngadat.
    2. Link untuk BISNIS GURU di blog Mas Yanuar juga ngadat.

    Yang ngerti tolong dibantu, dong!

    BalasHapus
  18. Hehehehee...makanya jangan suka nampar2 orang hahahahaha....

    Tak kasih kripik aja mau?

    Saya baru sibuk nyiapin pe-er akhir tahun...
    sudah daftar di rumahweb.com cuma tak timbang2 butuh 3 orang untuk jalankan bisnis online ini...
    Sekaligus bikin proposal APBD 2009...sukur2 bisa keluar 20jt...lumayan untuk bikin dot com dot com yang lain...

    Tapi ketokke kudu sering off juga nich...

    alangkah kerinduan ini...
    bukan semata-mata hanya diangan saja...
    ada keindahan dan kesejukan dalam hati...
    sejauh mata memandang...
    semut dari atas masih terlihat kecil...

    BalasHapus
  19. @ Satriyo:
    Saya doakan semoga mimpi-mimpi, target, serta harapan pean terkabul semua, kang. Amin!!

    BalasHapus
  20. Lebih jelasnya lagi mungkin bisa dilihat pada artikel terbaru saya Mas. Saya pernah membaca disebuah toko buku, dlm tulisan itu disebutkan, pembaca biasanya cendrung gemar membaca kata2 yang dimulai dan diakhiri dengan tanda petik. Seperti dialog dalam cerpen misalnya. Sehingga tulisan itu terasa hidup adanya.
    Tapi jangan memaksakan juga. bila memungkinkan apa salahnya meletakan satu kalimat atau dua pada artikel kita.
    Maaf kalau penjelasan ini juga masih belum memperjelas maksud saya..

    Info New Posting :
    **********************
    http://wawanpurnama.com/2008/12/21/persoalan-pembaca-blog/
    **********************

    BalasHapus
  21. www.bumi28.wordpress.com

    salam kenal kang ……..
    awal dari keisengan saya membuka internet.
    plus, keinginan saya untuk membahagiakan keluarga.
    saya menemukan yang namanya komunikasi lewat internet (blog n yg lainnya)
    yang saya pikir cuma email doang yang bisa dipake buat komunikasi. (ma’lum kang)
    forbis yang saya temukan
    saat itu saya pingin mengenalnya
    daftarlah saya ……….
    bikin bloglah saya ………
    belum berani ngasih koment banyak ke blog mas joko www.jokosusilo.com (namanya jg or..bar..)
    tapi langkah-langkah selanjutnya saya tidak mengerti
    apa yang didapatkan semua (senior forbis) belum saya dapatkan
    yang saya dapatkan adalah http://www.bisnisguru.co.nr/
    beranilah saya tuk bertanya….
    Mungkin karena setiap kata yang dirangkai bisa menambah motivasi saya kang.
    Meskipun “materi (duit)” belum saya dapatkan.
    Tapi keyakinan saya mendapatkan mentor itu lebih berarti

    N skarang saya coba fokus ke forbis n blog saya

    Kang ….
    Mohon penjelasan secara bertahap
    Biar saya bisa dapatkan seperti yang akan dapatkan

    Dadang firdaos
    Bhozans_is@yahoo.co.id
    085691234393

    BalasHapus
  22. @ wawan Purnama
    Terimakasih masukannya, Mas Wawan. Tips dari anda akan menjadi inspirasi pada tulisan-tulisan saya berikutnya.

    @ Bumi28
    Salam kenal juga, Mas Dadang.
    Senang mendapat kunjungan anda.

    Mas Dadang, anda harus tetap optimis.
    Banyak belajar itu penting.
    Tapi lebih penting lagi action kita setelah belajar itu tadi.

    Insya Alloh saya akan membantu Mas sebisa saya.
    Jangan sungkan-sungkan juga untuk bertanya.

    BalasHapus
  23. numpang beken ahhhh... boleh ga mas?

    ngomong2 udah nonton laskar pelangi kan??

    BalasHapus
  24. mas bumi28 saya dah ga ada. gantinya yang ini.

    Satu lagi, lebih baik anda mengaku salah lalu memperbaikinya daripada anda merasa telah benar padahal sebenarnya masih salah.

    ini keren lho.
    gimana caranya biar nampilin link teman2
    bantuin ya

    BalasHapus