Selasa, 03 Maret 2009

Wow ! Gaji Guru Rp 20.000,- Per Jam

Hmmm…fantastis sekali ya melihat angka Rp 20.000,- per jam. Untuk ukuran karyawan atau profesi kelas menengah, angka tersebut tentu sangat menggiurkan. Harusnya para guru bersyukur dong sudah dibayar semahal itu. Karyawan pabrik yang bergaji UMR/UMK saja masih jauh dari angka itu per jamnya.

Sekarang coba bayangkan, kalau seminggu saja mengajar 24 jam dan sebulan jadi 96 jam, dikalikan - Rp 20.000, berarti kan gajinya bisa Rp 1.920.000,- per bulan. Wuihhh... kereeen, cuma modal cuap-cuap 4 jam sehari sudah bisa dapat gaji segitu besarnya (paling tidak jauh di atas UMR lah). Padahal sehari kan ada 24 jam, berarti masih ada 20 jam yang bisa dipakai bisnis lain atau apa saja.

Itu kalau hitungan 24 jam seminggu. Lah, padahal ada juga lho guru yang sukanya terbang ke sana ke mari (hehehe...). Bisa-bisa lebih dari 24 jam seminggu tuh ngajarnya. Dengan kata lain, pastinya income pun bisa lebih dari 2 jutaan. Wah...wah...wah...... gaji sudah lumayan gitu kok masih kurang saja. Sampai sepet mata ini melihat di TV guru-guru yang mulai gemar meninggalkan siswanya untuk dipakai demo ke gedung dewan. Memangnya minta gaji seberapa besar lagi sih, para guru kita itu?

Ternyata Guru Cuma Digaji Seminggu
(semua perhitungan berikut khusus untuk guru honorer)
Hahaha...hitung-hitungan pendapatan guru sebagaimana dipaparkan di atas itu ternyata salah besar kawan. Realitanya malah jauh dari angka itu. Ini beneran, bukan dongeng atau gosip. Jam kerja guru yang diakui dan dibayar adalah yang seminggu di depan saja. Sedangkan 3 minggu berikutnya dihitung nol rupiah alias gratis.

Anda yang tidak tahu seluk-beluk dunia pendidikan. Atau bahkan yang sedang kuliah jurusan pendidikan sekali pun mungkin akan terkejut. Dan saya yakin tidak percaya dengan fakta ini. Seperti awal-awal saya menjalani profesi ini dulu. Betul-betul hampir tidak percaya dengan sistem penggajian super unik ini. Mana ada profesi lain yang jam kerjanya sebulan tapi cuma dihitung yang seminggu saja. Tapi di profesi guru hal tersebut benar-benar terjadi.

Ini adalah sebuah rahasia umum yang hanya diketahui oleh para pelaku pendidikan. Anda yang mempunyai kerabat guru sekalipun mungkin juga tidak tahu tentang sistem penggajian ini. Bahkan mahasiswa yang mengambil spesialisasi pendidik pun bisa saja tidak tahu tentang ini. Persis sebagaimana saya dulu ketika menjadi mahasiswa, sedikitpun dosen tidak pernah mengatakan bahwa sistem penggajian guru modelnya begitu. Entah apa alasannya, yang jelas sampai saya betul-betul terjun menjalani profesi ini pun tidak ada informasi yang masuk seputar itu. Saya baru tahu setelah menerima gaji pertama sebagai guru. Dan anda dapat bayangkan, bagaimana ekspresi saya waktu itu.

Jadi, hitung-hitungan yang benar adalah seperti ini, misalnya saya mendapat jam mengajar 24 jam seminggu maka langsung dikalikan Rp 20.000,-/jam ketemulah angka Rp 480.000,- . Maka sebesar itulah bayaran saya untuk satu bulan. Angka tersebut tentu masih kalah dibandingkan gaji bulanan pekerja pabrik atau karyawan restoran yang hanya lulusan SMA. Padahal guru sekarang dituntut minimal harus SI (sarjana), kenapa gajinya masih di bawah lulusan SMA, ya? Hehehe... tanyakan pada rumput yang bergoyang.

Sekedar diketahui saja, bahwa untuk memperoleh 24 jam mengajar itu pun tidak mudah. Maksudnya, paling tidak guru tersebut harus punya jadwal tatap muka 4 jam per minggu dengan 6 kelas paralel yang di ajar. Sedangkan realita yang ada, banyak juga guru yang hanya dua jam tatap muka dalam seminggu (misalnya pelajaran Sejarah, Geografi, Olah raga, Agama, Kesenian, dll), dan kelas yang diparalel juga sedikit. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan ada guru yang cuma kebagian 6 jam, 12 jam, 18 jam seminggu. Untuk mengetahui berapa besaran gajinya, tinggal dikalikan Rp 20.000,- saja.

Apa sih, susahnya mengatakan Rp 5.000,- per jam?
Hingga saat ini, masih ada persepsi umum yang mengganggap tabu bila seorang guru berbicara masalah gaji. Benar atau tidak ya, asumsi saya ini? Yang jelas, apa yang saya kemukakan di atas bukanlah sebuah rekayasa dengan maksud untuk dibelas kasihani atau apa. Semua sesuai fakta yang ada di lapangan. Tujuan saya adalah agar tidak ada lagi pembodohan sistematis di negeri ini, agar calon-calon guru dan masyarakat luas semakin paham tentang seluk beluk dunia keguruan, dan agar kita lebih bisa memaknai arti demokrasi terbuka yang ada di negeri ini.

Jujur, hingga saat ini saya sendiri masih bertanya-tanya, kenapa sistem penggajian untuk profesi guru di negeri ini bisa unik begitu. Pernah saya melakukan survey kecil-kecilan kepada rekan-rekan guru di daerah saya. Hampir semuanya tidak paham dari mana dan sejak kapan sistem penggajian model begini diterapkan untuk profesi guru di Indonesia. Dan ketika saya tanya, setelah tahu sistem penggajiannya model begitu, adakah keinginan pindah profesi? Hmmm... satu pun tidak ada yang menjawab ”Ya” yang artinya mereka masih nyaman-nyaman saja mengemban profesi sebagai guru bangsa tersebut.

Oke, sebelum saya akhiri tulisan ini saya ingin sedikit sharing usul kepada kawan-kawan yang sempat membaca tulisan ini.

Dengan jam mengajar sebanyak 24 jam perminggu maka dalam sebulan akan ketemu 96 jam. Jika 96 jam dikalikan Rp 5.000,- maka hasilnya adalah Rp 480.000,- . Hasil ini sama persis dengan perhitungan 24 jam dikalikan Rp 20.000,- yang jumlahnya juga Rp 480.000,- . Agar lebih jelas perhatikan perbandingan dua cara perhitungan berikut:

  1. Cara Perhitungan Unik
    24 jam/perminggu X Rp 20.000,- = Rp 480.000,-

  2. Cara Perhitungan Rasional
    96 jam/perbulan X Rp 5.000,- = Rp 480.000,-

Walaupun dengan hasil yang sama namun saya lebih cocok dengan cara perhitungan ke 2 karena lebih terbuka dan apa adanya. Guru pun lebih nyaman karena akan dibayar sempurna jam ngajarnya selama satu bulan. Bukan hanya satu minggu saja seperti yang terjadi saat ini. Lalu kenapa hal seperti ini kok sampai detik ini tidak bisa dirubah? Apa sih, susahnya mengatakan Rp 5.000,- per jam?

NB: Salam hangat dan istimewa untuk kawan saya Lutfi Fuadi Majid yang sedang menjalani Praktik Mengajar. Semoga lancar dan sukses serta cepat selesai agar bisa segera ACTION lagi.



Salam Istimewa!







87 komentar:

  1. Ini adalah sebuah rahasia umum yang hanya diketahui oleh para pelaku pendidikan....

    realita kehidupan sang pendidik...
    ===============
    gaji kecil manfaatnya besar...
    (tapi gimana sekolahnya juga)

    Jadi ingat masa lalu, saat lulus dan pertama mengajar.(tahun 2005)
    saya diterima di SMA Negeri 107 Jakarta.
    Teman saya di Lab School Cinere Depok Jawabarat.
    (sama-sama perantauan)

    perbandingannya : (sangat luaar biasa)
    gaji pertama saya 300rb.
    gaji pertama teman, dengan masa percobaan dua tahun sebesar 1jt75rb.

    Dia bisa mengumpulkan uang selama 1 Tahun 12JT dan langsung menikah.
    sayapun bisa, dan langsung menikah juga.
    (jadi curhat...)

    Ingat, bagi semua yang mengalami atau memahami tentang kejadian ini. Tetaplah bersemangat, Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambanya.

    paling kita hanya usholi dan usaha untuk terus mempertahankan hidup. manfaatkan masa muda dengan pelipatgandaan pahala.(menikah, dengan menikah apapun yang kita dapat bukan untuk sendiri) dan raihlah Ridho-NYA.

    Pa terus posting tentang pendidikan ya...

    BalasHapus
  2. Mas Umar terima kasih sekali semua posting-postingnya tentang guru, tanpa terlewatkan. Saya jadi lebih ngeh tentang profesi guru ini. MEmang benar sebagai "Pahlawan tanpa tanda jasa" saya jadi perihatin kalau ada guru yang tidak bisa sejahtera dari gajinya. Loginya, bagaimana bisa menghasilkan anak didik yang berkualitas kalau guru masih jauh dari kehidupan sejahtera?

    BalasHapus
  3. beneran neh gajinya segitu..koq bisa ya, bukannya gaji guru sekarang minimal 2jt/bln?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwk minim 2 juta ???

      Aku aja sebulan cuma sekitar 400K dan itupun dibayar 6 bulan sekali

      Hapus
  4. Memang mengherankan ya... katanya kita ini kekurangan guru. Tapi guru yang ada juga sebagian masih tetep aja statusnya honorer dengan gaji yang "LUAR BIASA....". Ya mudah-mudah yang masih prihatin bisa segera teratasi masalahnya. Dan buat GURU yang udah GEDE gajinya, jangan demo-demo terus. Pantes aja murid sekarang seneng demo, niru gurunya. Salam kenal mas Umar. Sukses buat anda. Kapan-kapan mampir ya ke tempat saya... Saya baru mulai ACTION di internet sesuai saran Mentor yang luar biasa, mas Joko...

    BalasHapus
  5. Orang Jawa bilang ... NRIMO ING PANDUM (menerima atas pembagian), Ya kalau mau menerima yang lebih harus bisa menempatkan diri pada tempat pembagian yang banyak. kalau pembagian honorer sedikit cepet2 jadi PNS (kalau bisa) karena pembagian di PNS lebih banyak, jika kurang ya jadi pejabat karena pembagiannya lebih banyak lagi.
    omong-omong jadi anggota Dewan katanya pembagiannya banyak. tempatkan diri kita pada tempat yang pembagiannya banyak.

    BalasHapus
  6. guru adalah pelita bangsa, tanpa seorang guru maka anak2 pada suatu bangsa tidak akan pernah pintar, makanya pemerintah indonesia dari sekarang harus bener2 memperhatikan gaji para guru, agar para guru tenang dalam mengajar..

    sukses selalu untuk pak guru

    BalasHapus
  7. Saya jadi teringat Laskar Pelangi....:-D. Apakah sistem penggajian itu berlaku di semua daerah ? Ada teman saya berprofesi sebagai guru di daerah Bungbulang Garut. Dia bercerita guru2 di daerahnya dapat gaji hanya 150.000 / bulan, pernah dia memperjuangkan hak guru2 tersebut sampai ke Jakarta, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan. Mudah2an ada pejabat tinggi dari pemerintah yang ikut berdiskusi dalam blog ini....

    BalasHapus
  8. Terima kasih Pak Guru infonya sangat menarik, maaf saya mau curhat.

    Guru adalah pahlawan tanpa tanda Jasa, Saya ucapkan terima kasih kepada guru-guru yang sudah membimbing saya.

    Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
    Pencipta Lirik dan Lagu : Sartono

    Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
    Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
    Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
    Sebagai prasasti terima kasihku
    Tuk pengabdianmu

    Engkau sabagai pelita dalam kegelapan
    Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
    Engkau patriot pahlawan bangsa
    Tanpa tanda jasa

    Bersyukurlah bagi guru2 yang merima imbalan yang sesuai dengan pekerjaannya, tapi masih banyak Guru yg berpenghasilan dibawah rata2 dan bahkan ada yg tidak dibayar sama sekali.
    Benar yang Mas Rully katakan, buat calon anggota Dewan tolong nanti Jika sudah jadi pemimpin rakyat jangan hanya mengumbar kata-kata manis, realisasikan segera kata2 manis tersebut.

    Apa benar Mas, saya pernah dengar ada evaluasi kemampuan guru, untuk guru yg lulus akan mendapatkan gaji 5 jt/bln ?

    Salam sukses bisnisguru.

    BalasHapus
  9. Masak sich gaji guru segitu?

    Setauku di gaji guru Bali gak serendah itu dech...
    Seingatku waktu aku SMA gaji guru (yang pns) itu min.700/bln
    sekarang harusnya lebih dari itu.

    orang tuaku juga dulu guru, gajinya hampir 2 juta kok (pegawai golongan lama ; gol.nya lupa IVa apa berapa? )

    Apalagi sekarang ditambah sertifikasi pasti bakalan naik lagi thu kbarnya..

    apa gaji di tempat lain beda2 ya? kok bisa gitu?

    Harusnya gaji guru itu tinggi biar gurunya bisa update ilmu (beli buku, langganan internet, sekolah lagi). kalo gaji pas2an kapan guru dan pendidikan indonesia bisa maju??

    Betul tidak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Gaji guru yg 2jt lbh itu klo sdh PNS, klo blm ya cm bbrp ratus ja

      Hapus
  10. Kembali sebuah artikel yang menggambarkan profesi guru diungkap disini, semakin sering saya berkunjung disini semakin saya sadar masih kurangnya sebuah penghargaan dari bangsa ini terhadap para guru.Setiap kebijakan selalu diwarnai pro dan kontra..Saya rasa sangat wajar para guru mendapatkan sesuatu yang sewajarnya sesuai dengan peran mereka dalam menghasilkan putera" bangsa yang berprestasi. Toh mereka tak akan menuntut balik kepada anak didiknya bila kelak sudah sukses, mereka hanya menuntut kepada bangsa ini agar kesejahteraan mereka diperhatikan..wajarkan..

    -salam hangat-

    BalasHapus
  11. Waduh mas, ada gejolak perasaan yang timbul dari diri saya mas...SEDIH dan TERHARU dan satu lagi BANGGA.

    SEDIH karena seorang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memiliki andil besar dalam mencerdaskan bangsa ternyata gaji yang diterima masih dibawah standar.

    TERHARU karena baca gaya postingan mas nih...he..he..he..

    BANGGA karena meskipun seorang guru mendapatkan gaji dibawah standar yang sebenarnya tidak ada apa-apanya di jaman yang semakin meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidup ini, akan tetapi mereka tetap menunjukkan loyalita stinggi bagi negeri ini...Merdeka.

    Mungkin mas sebagai guru ada solusi terhadap masalah ini?

    Salam Sukses

    BalasHapus
  12. rahasia Guru mulai terungkap disini.
    pertama saya ingin mengatakan rasa prihatin yg sedalam-dalamnya. atas penghargaan bangsa terhadap profesi guru.

    saya baru tau kalo gaji guru segitu itu.. pantesan banyak guru yang menggunakan waktu diluar sekolah untuk mencari tambahan. sedih saya membaca artikel ini..

    tapi kita tidak boleh menyerah, dengan hadirnya sosok Umar Puja Kesuma, semoga problema guru bisa dikikis sedikit demi sedikit..

    teruslah berjuang Pak Guru!

    BalasHapus
  13. wahh mantep nih ....!!!

    guru yg mantappp.....!!!

    from :usaha di internet

    BalasHapus
  14. @ Dadang Firdaos
    Anda benar Mas Dadang, walaupun gaji guru kecil, tapi rata-rata membawa berkah. Keluarga tenteram dan damai, anak-anak pun tetap bisa melanjutkan pendidikan dengan baik. Walaupun terkadang bila diukur menggunakan rasio jelas gaji guru tersebut jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini.

    Saya juga sepakat kampanyenya untuk menikah. Karena menikah juga bisa dipakai sebagai kunci untuk membuka pintu rizki yang mungkin selama ini masih tertutup.

    @ Sumartono
    Sama-sama Mas Sum. Tetap stay tune saja di BISNIS GURU untuk menikmati artikel-artikel saya seputar pendidikan dengan sudut yang lain. Ke depannya, slogan BISNIS GURU mungkin akan mengalami perubahan.

    Logika anda mengenai kualitas guru dan siswa memang benar. Nyatanya memang itu yang terjadi di lapangan. Selama ini mungkin anda hanya mengetahui dari selentingan media massa bahwa gaji guru itu kecil. Tapi seberapa kecilnya mungkin belum ngeh benar. Nah, di artikel ini saya beberkan semua apa yang selama ini tidak anda ketahui. Agar anda dan masyarakat luas mendapatkan informasi yang berimbang seputar gaji guru.

    @ Aruta
    Sesuai undang-undang tentang gaji guru terbaru, memang benar gaji guru golongan terendah adalah 2 juta per bulan. Namun Mas Aruta perlu tahu, gaji 2 juta itu adalah untuk guru yang menyandang status Guru PNS, sedangkan untuk guru honorer (swasta) hitungan gajinya sebagaimana saya paparkan di atas.

    @ Widjaksana
    Pertama salam kenal juga untuk anda Mas. Senang saya mendapat kunjungan pertama anda yang langsung ikut berdiskusi di sini.
    Memang benar apa yang anda sampaikan. Ada kesenjangan yang luarbiasa besar antara gaji guru PNS dengan gaji guru Honorer (Swasta.
    Untuk guru PNS sudah cukuplah dengan sistem dan jumlah pemasukan seperti saat ini, namun untuk guru Swasta, pemerintah harus lebih memperhatikan lagi.
    Guru dan Sekolah Swasta sebenarnya sangat membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa sebagaimana diatur dalam undang-undang.
    Karena ketidakmampuan pemerintah menyediakan Guru dan Sekolah Negeri sesuai kebutuhan masyarakat, maka Guru dan Sekolah Swasta tampil membantu memecahkan kesulitan itu. Andai saja Sekolah dan Guru Swasta tidak tampil maka dapat dibayangkan berapa juta anak-anak kita yang terlantar tidak memperoleh pendidikan karena tidak kebagian kursi di sekolah negeri.

    @ Endro Sunoto
    Memang bagus Mas Endro slogan tradisional "Nerimo Ing Pandum" itu. Sayangnya, tidak semua guru bisa menempatkan diri pada pembagian yang banyak itu. Alasannya sangat rasional, yaitu tempat tersebut sangat terbatas kapasitasnya.
    Kalau tetap dipaksakan, ada dua kemungkinan untuk itu: yaitu kita mati tergencet, atau tempatnya yang ambrol karena overload.

    @ Yanuar
    Terimakasih Mas Yanuar atas usulnya.
    Ini bukan masalah ikhlas atau tidak ikhlas guru menjalani profesinya, namun orang yang masih punya otaklah yang bisa berfikir korelasi antara input dan output. Semoga semakin banyak pejabat kita yang memfungsikan otaknya dengan baik. Demi masa depan generasi penerus negeri ini.

    @ Rully Nugraha
    Untuk Guru PNS, gaji sudah diatur sesuai undang-undang Mas. Jadi saya rasa sama semua untuk seluruh wilayah di Indonesia. Nah untuk guru Honorer, gaji diatur secara independen oleh masing-masing Yayasan. Kalau Yayasannya bonafid, maka gaji guru-gurunya juga besar bahkan mungkin bisa lebih besar daripada gaji guru PNS, sedangkan untuk Yayasan yang miskin maka gaji gurunya pun juga sedikit. Jadi masing-masing sekolah dan wilayah bisa berbeda-beda sistem penggajian gurunya. Semua tergantung Yayasan.

    Angka Rp 20.000,- per jam diatas saya ambil secara rata-rata saja. Kalau direntangkan mungkin antara Rp 10.000,- sampai Rp 25.000,- perjam gaji guru honorer (swasta sekarang). Namun jangan lupa, bahwa gaji guru tersebut juga dipengaruhi oleh jumlah tatap muka guru tersebut perminggunya.

    @ Iwan Epianto
    Saya sampai terharu membaca komentar anda Mas Iwan. Sepertinya anda sangat mencintai guru-guru anda dan memiliki perhatian besar terhadap kesejahteraan mereka.

    Mengenai yang anda maksud dengan evaluasi kemampuan guru tersebut memang benar adanya. Nama sebenarnya adalah SERTIFIKASI GURU. Yaitu program pemerintah untuk memberikan tunjangan kepada guru dengan cara seleksi kualitas guru. Dengan begitu, guru-guru yang menerima tunjangan memang guru-guru yang berkualitas dan memiliki dedikasi yang tinggi di dunia pendidikan. Ada dua metode seleksi untuk itu, yaitu menggunakan portofolio dan diklat.

    Tunjangan bagi guru yang lolos sertifikasi adalah sebesar satu kali gaji pokok guru tersebut pada golongan kepangkatannya. Misalnya saya gaji pokoknya 2,5 juta maka tunjangan untuk saya adalah 2,5 juta juga. Jadi total 5 juta plus tunjangan-tunjangan yang lain diluar tunjangan sertifikasi. Oya, program ini berlaku untuk semua guru tanpa memandang apakah guru PNS atau swasta.

    @ Bligus Ardhi
    Gaji Guru PNS golongan terendah sejak Januari 2009 adalah 2 juta, Bli. Ini berlaku untuk seluruh wilayah di Indonesia. Namun untuk gaji guru swasta hitungannya seperti saya paparkan di atas. Dan berbeda-beda antarsekolah / antarwilayah.

    Untuk guru swasta, masih ada tambahan pemasukan lagi dari APBD/APBN berupa tunjangan fungsional sekitar Rp 200.000,- perbulan dan Tunjangan Sertifikasi sebesar satu kali gaji pokok, namun ada syarat-syarat khusus untuk memperolehnya. Jadi tidak semua guru bisa menikmati dua tunjangan tersebut.

    @ Ricky Nova
    Sangat benar Mas Ricky. Logika seperti inilah yang seharusnya dimiliki oleh para petinggi di negeri ini. Terimakasih telah mendukung profesi guru untuk lebih berdaya di negeri ini.

    @ Handoko Tantra
    Hehehe... kok bisa NANO-NANO RAMAI RASANYA gitu ya?
    Btw, solusi dari saya jelas ada, lah Mas! tapi apalah artinya suara guru kecil seperti saya ini. Tiwas sirna ditelan angin, hehehe...
    Mari kita lebih memperhatikan kesejahteraan guru-guru swasta di negeri ini!

    @ Fadly Muin
    Terimakasih Mas Fadly. Saya akan semakin konsisten untuk mengungkap SISI LAIN DUNIA PENDIDIKAN. Jadi, tetap stay tune saja di BISNIS GURU, untuk menikmati suguhan-suguhan terhangat di blog ini.

    @ Zainal
    Terimakasih Mas Zainal!
    Terus konsisten dengan saran saya kemarin, ya!

    Salam Istimewa!

    BalasHapus
  15. Sip mas.. saya yakin dengan postingan yang mengungkap sisi gelap dunia pendidikan akan menambah dukungan dari segala pihak untuk merubah sistem penggajian yang absurd dan nonsense itu. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya untuk semua guru di Indonesia amien

    BalasHapus
  16. jadi kalau guru honorer seperi itu ya mas perhitungan gajiannya?
    wah harus ada income tambahan dong mas ma ga mau .

    tapi kalau yang pns gimana? beda kan sistemnya soalnya tetangga saya guru gajnya sekarang hampir 2jtan (pns)

    Belajar Affiliate Marketing

    BalasHapus
  17. ya, memang masalah kesejahteraan pegawai masih kusut sekali di Indonesia kita ini ya kang...
    Jumlah PNS sebenernya sangat gemuk, tapi pembagian dan penempatannya yang tidak merata itu masalahnya. sumbernya jelas rekruitmen jaman dulu yang asal masuk saja
    pokoke keep on teaching aja ya kang..

    BalasHapus
  18. "masih ada persepsi umum yang mengganggap tabu bila seorang guru berbicara masalah gaji"

    Sebenarnya memang guru masih tabu mas membahas masalah gaji, dan sebenarnya guru itu harus dijaga... artinya jika seseorang memanfaatkan jasa guru, hargai dia sepantasnya... sekarang ini, masih jarang orang yang mau menghargai lebih untuk usaha guru...

    akhirnya nrimo saja... padahal guru juga manusia... Siapa lagi yang akan menjaga guru kalau bukan kita... "Pemerintah?" wah kelamaan... kalo gaji guru harus naek setelah sertifikasi... mungkin kita yang harus menjaganya. walaupun saya juga sama dengan guru... tapi saya sangat menghargai guru saya, guru itu tetap selamanya guru... tks...

    BalasHapus
  19. Oh begitu ya...tapi kok banyak sekali yang ngantri jadi guru ya...walaupun honorer? Apa karena janji akan diangkat jadi PNS?

    BalasHapus
  20. Dari Riau meluncur ke Martapura.
    Semoga selanjutnya nasib guru mengalami perbaikan.
    Namun daripada menunggu, lebih baik mulai bisnis bareng Mas Umar.
    Keep ACTION!

    BalasHapus
  21. bila bekerja di pemerintahan untuk saat ini....semakin idealis berpikir maka semakin terlihat kejanggalannya...
    Sudah seharusnya kesejahteraan guru di negeri ini ditingkatkan. 50 juta per bulan kek, so gak usah pusing2 soal sandang, pangan dan papan, dll....

    BalasHapus
  22. Wah... tulisan ini bisa jadi bahan referensi kritik terhadap sistem pendidikan indonesia nih........ hm...........

    Thx bgt bro infonya..... huehueheueu...... (ni blog feednya rusak yah, di follow ga bisa melulu.......)

    BalasHapus
  23. @ Zamahsari
    Ya Mas Zam, mudah-mudahan segera muncul titik terang dalam dunia pendidikan. Dan BISNIS GURU akan selalu konsisten menyajikan sisi lain dunia pendidikan melalui artikel-artikel yang ada di sini.

    @ Adi Wardana
    Ya Mas Adi, yang saya paparkan dalam artikel di atas adalah perhitungan gaji untuk guru honorer. Sedangkan untuk guru PNS, mulai tahun anggaran 2009 ini gaji golongan terendah adalah 2 jutaan.

    @ Gubrik
    Benar Kang Gubrik, mau bagaimana lagi kalau sudah warisan zaman bahuela begini. Sebagai wong cilik kita hanya bisa nerimo ing pandum.

    @ Boy Macklin
    Terimakasih Mas Boy. Apa yang Mas Boy sampaikan mudah-mudahan semakin menyemangati para guru-guru kita. Dan mengingatkan kita semua bahwa guru selamanya tetaplah guru.

    @ Rezki Handoyo
    Hahaha.... ada banyak alasan kenapa antrian calon guru semakin panjang saja. Kalau diurai bisa jadi satu postingan mas. Yang jelas, profesi guru semakin menjanjikan asalkan bisa profesional.

    @ Joko Susilo
    Wah, habis ngelencer keliling Indonesia ya? hehehe... ikut doong!
    Betul Pak Joko, daripada menunggu memang lebih baik bisnis online. Bisnis online memberi penghasilan saya lebih dan luar biasa. Dan enaknya, tidak mengganggu tigas pokok saya sebagai guru.

    @ Agung Jatnika
    Hahaha... benar Mas Agung. Tapi untuk gaji sebesar itu nunggu 100 tahun lagi! saat satu bungkus mie instan harganya sudah Rp 50.000,-

    @ Syamsul Alam
    Hehehe... iya kalau ada yang baca Mas! ketemu blog ini pun paling buru-buru kabur, hehehe...

    Salam Istimewa!

    BalasHapus
  24. Mas Umar... Ijin mengutip artikelnya... Trims...

    BalasHapus
  25. Kalo guru non pns bisa mencapai Rp. 1 jt/bln bagus, tapi sayang tidak berlaku di daerah saya, disini paling cuma 200rb kalo nyampek paling dibawah itu

    BalasHapus
  26. Terkadang .....mengurutkan dada, penggajian seperti itu, tapi masyarakat meminta hasil pembelajaran yang dilakukan para guru ,honorer tentunya, harus sempurna dan mungkin pemerintah juga begitu berprinsip ekonomis , sedikit biaya tapi banyak hasilnya. Selanjutnya masyarakat juga ada yang tahu terutama komite sekolah, tapi mereka juga berprinsip ekonomis juga, tidak memikirkan nasib gurunya yang pentingkan hasilnya, harus baik dan sempurna , terkadang dengan prinsip mereka bahwa kalo memang tidak mau digaji kecil kenapa mau terus jadi guru ,honorer,atau terkadang mengapa mau teken kontrak jadi guru honorer.bukan mencari solusi peningkatan penghasilan guru honorer, tapi malah enjoy dengan keadaan yang telah mentradisi dan unik itu. he he he itulah uniknya ...........????????

    BalasHapus
  27. wah...wah serem juga ya....jadi gimana neh aku dah terlajnur ngambil kuliah jurusan kependidikan...pa perlu pindah jurusan .....????? tapi semoga aja ga kaya di dunia kaya di akhirat..amin.....

    BalasHapus
  28. Mungkin ini agak terlambat. Tapi terima kasih mas Umar. Saat ini saya sedang getol-getolnya mengumpulkan informasi tentang yang Anda tulis ini. Di mana-mana memang demikian. Saya tidak habis pikir, mengapa bisa demikian caranya? Saya mencoba mencari informasi ke teman-teman guru, apa dasar hukumnya kok sistem penggajiannya seperti ini? UU kah? peraturan menteri? keputusan menteri, atau apa? Semua teman saya, tidak ada yang menjawab. Jawabannya semua sama, "ya BIASAnya seperti itu".
    Orang waras tentu tidak puas dengan jawaban "biasanya". Kalau di mana-mana seragam, masak iya orang bisa seragam, tanpa ada komando? Rasionalitasnya, pasti ada komando! Dan komando satu-satunya, tiada lain dari negara. Lah, dari negara? Yang namanya komando dari negara, tiada lain, adalah sebuah aturan hukum yang tercatat secara jelas dalam lembaran negara. Aturan hukumnya inilah yang hingga saat ini saya belum temukan. Tolong, di antara Anda, pembaca, kalau ada yang mengetahui dasar hukumnya secara jelas, berikan informasinya. Ini soal serius. Masak negara tidak mengurusi manusia-manusia yang mencerdaskan para pemimpin itu?

    BalasHapus
  29. @ Boy Macklin - OnlineBuku.com
    Silakan saja Mas Boy.

    @ Anonim
    Sepertinya, hal tersebut hampir merata terjadi di semua daerah.

    @ mmsb
    Sebuah pertanyaan yang masih butuh waktu panjang untuk mendapat jawaban yang memuaskan.

    @ Purwati
    Tuh kan, Mbak Purwati yang kuliah di Jurusan Kependidikan juga belum tahu. Semoga mbak gak nyesel atau kaget mendapatkan informasi ini.

    @ Ahmad Zaidun
    Sedang ada proyek apa nih Mas, sampai kesasar di blog ini, hehe...
    Semoga tulisan ini tidak mengecewakan dan bisa membantu proyeknya Mas Ahmad. Salam.

    BalasHapus
  30. raksah protes..jd gru gk da yg nyuruh..dah jadi malah ngeluh..masih banyak penganggran d luar sana..kalo gk btah ya kluar cri krja yg gj nya lbih besar,,msh bnyak yg ngantree mau jadi guru...
    seharusnya bersyukur..mau ngajar ilmu /mau cri uang,,kalo cari uang di bank..!

    BalasHapus
  31. Saya juga baru tau tentang masalah gaji guru honorer tersebut. mungkin solusi dari saya mending buka privat aja deh, bayarannya bisa lebih sesuai. Syukur-syukur kalo maju privatnya Bisa Buka Bimbingan Belajar sendiri... semoga teman teman dapat memberikan solusi dari teman Honorer kita. Wasalam

    BalasHapus
  32. mungkin ini salah satu faktor mengapa banyak orang cerdas dan pintar di negara ini tapi negara ini masih bobrok dan sulit maju, karena guru itu mulai dari awal udah di "tipu" dg kata kata Rp/Jam dan pemikiran awal(awam) dari mereka adalah : berapa jam saya ngajar sebulan X Rp yg sudah di janjikan, akan tetapi ketika mereka mendapatkan gajian mereka "shock" dg pendapatan yg mereka dapat, otomatis guru itupun sedikit banyak merasa terpukul dan sangat bingung dg perhitungan yg "unik", disitu ada guru matematika yg jago membolak balik angka atau tanya aja ke anak SD yg baru bisa berhitung, tanya ke mereka contoh : 30 jam X 20 ribu berapa ya ?pasti dengan tepat mereka menjawabnya.(sedikit ilmu agama) ilmu yg telah diajarkan oleh guru pasti sedikit banyak tak akan 100% ikhlas dan itu yg membuat para lulusan yang "cerdas dan pintar" dg gelar dan embel embel yang berjubel itu yaaah....., terusin aja sendiri capek saya nulis, mending saya capek tangan karena menulis(posting) blog dari pada capek hati melihat hal "unik" kayak gini di negeri tercinta

    BalasHapus
  33. @ Swasta
    Andaikan Guru itu malaikat mungkin argumen Anda ada benarnya. Namun sadarkah Anda bahwa guru juga manusia. Yang masih butuh makan dan menghidupi keluarga.
    Ini bukan masalah mengeluh, tapi menuntut keadilan dan penghargaan atas sebuah profesi. Profesi guru yang dalam lagu di sanjung setinggi langit, tapi faktanya hanya dijadikan bahan permainan politik para penguasa.
    Anda juga jangan menyuruh kami untuk berhenti menjadi guru. Apakah Anda dan masyarakat siap mendidik putra-putrinya sendiri di rumah jika semua guru berhenti mengajar?
    Bila Anda menjawab siap, lalu sadarkah Anda ilmu yang Anda pakai itu berasal dari siapa?

    @Anonim:
    Usul Anda bagus, tapi alangkah lebih baiknya jika penghargaan negara ini terhadap profesi guru bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam menghargai jasa para guru. Bila demikian, tidak perlu lagi ada guru nyambi privat, guru nyambi ngojek, guru nyambi dagang, dll.

    @ Hafiz
    Topik ini memang akan membutuhkan waktu yang panjang untuk diperbincangkan. Dan ujung dari perbincangan adalah tetap seperti pada awalnya, yaitu tidak ada perubahan.

    BalasHapus
  34. @umar : "tidak ada perubahan" itu kesimpulan utama kita kayaknya dan tak ada kesimpulan lain, banyak banyak in doa aja dah

    BalasHapus
  35. Kalau PENGIN JADI PENGUSAHA TIDAK PERLU KULIAH, Kalau pengin KAYA TIDAK PERLU KERJA.
    Tinggal pilih mau punya PENGHASILAN TETAP atau TETAP BERPENGHASILAN.

    BalasHapus
  36. Sampai hari ini saya belum menemukan hikmahnya dilahirkan di bumi Indonesia. Yang jadi pertanyaan saya : Terlahir di tanah Indonesia Raya ini, sial atau berkah?. Indonesia tempat lahir beta, turun temurun asli Indonesia, bukan orang asing. Tapi kenapa, di tanah air sendiri, hidup beta tidak bahagia?. kenapa kesejahteraan di negeri ini tidak merata?, kenapa besar sekali kesenjangan yang terjadi?. Kenapa mahal sekali biaya pendidikan yang berkualitas?, apakah negeri ini hanya untuk orang yang berduit saja?. Anda, saya, dan mereka adalah penduduk asli di negeri sendiri, Indonesia. Anda dan kami punya hak yang sama untuk kehidupan yang layak, tapi mengapa Anda mudah sekali mendapatkan pendidikan yang berkualitas, sedangkan kami tidak?, mengapa Anda mudah mendapatkan pekerjaan, sedangkan kami sulit sekali untuk bekerja?, Anda dan kami adalah sama-sama guru, tapi mengapa Anda mendapatkan gaji yang besar, sedangkan kami harus rela menerima 300 ribu perbulan?, apakah karena Anda PNS, sedangkan kami bukan?, apakah Anda diangkat PNS karena Anda pintar, sedangkan kami bodoh makanya tidak diangkat PNS?, Apakah karena perbedaan itukah, terjadilah kesenjangan antara Anda dan kami guru swasta?.
    Untuk penguasaku. Tolong pegawai Anda diseleksi ulang kembali sebelum Anda tetapkan sebagai PNS seumur hidup?. tolong dicek lagi kepantasan mereka sebagai PNS? Jangan buang-buang duit rakyat untuk membayar PNS yang masih dipertanyakan kemampuan dan kualitasnya?. Di negeri ini, masih ada seorang kepala SD, PNS yang sudah 10 tahun menjabat, sama sekali tidak mengerti tentang pembelajaran Tematik, IPS/IPA terpadu, tentang KTSP. Akhirnya, saya membinanya, seorang non PNS mengajarkan tematik dsb kepada kepala sekolah PNS, begitupun dengan guru-gurunya baik PNS/non PNS. Ironisnya, guru non PNS lebih cerdas dari guru PNS. Tapi mengapa gaji kami Anda bedakan?. Mungkin Anda perlu menata kembali PNS-PNS Anda sebelum membayar mereka dengan uang rakyat, agar uang yang keluar tidak sia-sia. Mungkinkah PNS dikontrak kerja terlebih dahulu sebelum diangkat menjadi pegawai tetap?????. Tidak mungkin kata Anda, karena PNS sudah ada undang-undangnya. Baiklah, kalau kata Anda tidak mungkin, pertanyaan kami, mengapa ????????......nyambung.

    BalasHapus
  37. Kok nasib kita sama ya...
    saya mengajar 5 kelas di sekolah SMP Terbuka pekanbaru ... digaji juga 250.000,- perbulannya... sangat kurang sih... tapi asalkan murid-murid saya mau belajar dan pengelola mau jujur dan mau memperjuangkan kesejahteraan kami kedepannya... bersabar aja...

    BalasHapus
  38. maaf pak umar,saya mau tanya..apakah saat ini gaji untuk guru honorer sd negeri masih seperti itu jg ya mas? saya kaget baca thread ini...bagaimana para guru bisa mengajar dengan baik klo dengan penghasilan seperti itu...akan sangat wajar beliau2 memikirkan kerja sampingan dan jadi tidak fokus untuk menghasilkan generasi bangsa yg berkualitas...tp mas ada jg para guru yg sudah pns dengan gaji dan tunjangan yg sangat2 memadai tp dedikasinya hampir nihil mas..bagaimana klo semua guru disertifikasi ulang mas termasuk yg sudah pns seperti komentar diatas..jd hanya guru yg berkualitas dan berdedikasi tinggi yg memang layak mendapatkan gaji yg bagus...semoga untuk guru yg masih kecil gajinya bisa lebih baik...tetep sabar dan istiqomah...semoga bisa lebih baik semuanya...amien

    BalasHapus
  39. @Anonim
    Kritik yang sangat bagus. Status PNS yang disandang guru untuk saat ini memang belum mencerminkan profesionalitasnya apalagi kredibilitasnya. Sangat banyak guru PNS yang tidak kredibel dan kompeten. Ini menjadi PR pemerintah, terutama Kemdikbud/Kemenag untuk membereskannya demi kemaslahatan dan keadilan yang kita harapkan bersama.
    Terkait dengan usul Anda mengenai Guru PNS dengan sistem kontrak, saya sependapat dan mudah2an menjadi pertimbangan para pemangku kepentingan.

    @Anonim
    Mudah2an Anda diberi kesabaran oleh Tuhan dan dibukakan rezeki seluas-luasnya pada pintu yang lain. Amin

    @Ekka
    Untuk guru berstatus honorer sistem penggajiannya semuanya sama, baik pada sekolah negeri maupun swasta.
    Temuan Anda tentang guru PNS yang tidak berkualitas dan berdedikasi nihil bukanlah hal yang aneh dan baru. Di hampir semua daerah dan sekolah begitulah adanya. Itu faktanya.
    Untuk sertifikasi ulang, itu usul yang cukup bagus mengingat di lapangan guru bersertifikat ternyata sangat banyak yang tidak profesional. Hal tersebut tentu bukanlah tujuan dari adanya program sertifikasi guru sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-undang sisdiknas.

    BalasHapus
  40. Sekarang permasalahan baru bagaimana bisa mendapat gaji 480 jika sangat susah mendapat jam karena banyaknya guru sertifikasi yang akhirnya guru mengajar tidak linier....bahkan dr pengalaman teman saya dia mengatakan km beruntung digaji 320 sedang sya hanya 100 untuk sebulan.tp itulah karena kecintaan pada ilmu n murid

    BalasHapus
  41. @Anonim:
    Saya memahami apa yang Anda sampaikan, dan itu menjadi PR pemerintah untuk mencari solusinya. Yang jelas, jangan sampai ada kanibalisme antar sesama guru.

    BalasHapus
  42. Saya Kepala Madrasah Ibttidaiyah di sekolah pinggira. Ada sedikityang saya tambahkan untuk mengubah persepsi yang mungkin bisa salah paham. Sistem penghonoran yang diberikan bukan per jam, tetapi per Jam Tatap Muka (JTM).Jika guru diwajibkan mengajar minimal 24 jam artinya 24 JTM bukan 108 jam.
    Prihatin, karena ini mengagetkan bagi mereka yang bercita-cita menjadi guru ternyata dihadapkan dengan kenyataan yang mulai dari awal sudah salah.
    Sebenarnya, khususnya sekolah swasta seperti madrasah kami, banyak hal-hal yang menjadi kendala. Ingin kita menjadikan madrasah/sekolah yang profesional. Profesional dalam sistem penggajian, profesional pengelolaan, profesional managerial dsb. Tetapi kepropesinalan ini tidak lepas dari biaya. Hambatan ini terjasi karena dukungan dari lingkangan yang tidak profesional, orang tua yang tidak profesional. Kenapa orangtaa?Mereka yang nota bene adalah "Juragan" selaku yang "menitipkan" anakanya untuk "diproyekkan" menjadi anak yang luar biasa, terprofokasi oleh opini yang dilontarkan oleh para politisi, Lsm adanya sekolah gratis.
    Sebagai contoh di madrasah saya sendiri, setelah saya hitung biaya seecara rinci, termasuk gaji yang minimal 500 ribu dengan 12 orang guru dalam setahun dibagi jumlah siswa maka harga unit cost per siswa adalah 2.123.000,00. Setelah dikurangi bantuan BOS 580.000,00 = 1.457.000. Sisa beban biaya ini tentu ada pada "juragan" orangtua.Jika dibagai 12 maka beban perbulan yang harus dibayar Rp 125.000,00. Jika ini ditarik, pasti LSM, masyarakat dsb. Seakan BOS 580 ribu sudah dapat membebaskan segala-galanya.
    Saya setuju dengan semuanya, gaji guru harus di atas UMR, tetapi paradigma dari semua pihak harus diubah.
    Salam kepada guru semuanya

    BalasHapus
  43. Guru ihlas mengajar, siswa ihlas mengajar, orang tua ihlas membayar....

    BalasHapus
  44. @Muh Muhaimin
    Miris menyimak fakta yang Anda paparkan. Mudah2an ke depan kebijakan pemerintah tetap berpihak kepada kaum Guru, khususnya guru honor yang masih belum sejahtera.
    Penetapan gaji guru di atas UMR saat ini harus diupayakan, mengingat standar profesi guru saat ini juga juga berat.

    @ irul
    komentar Anda bak semboyan, bagus sekali

    BalasHapus
  45. bagai mana dengan sekarang pak guru. seperti roda berputar sepertinya. tp itu untuk PNS dan honor atau yg sudah serfitikasi. PNS guru kususnya kekayaannya bisa melebihi pengusaha menengah. sekarang demonya bukan naik gaji tp pengangkatan. karena gaji yg cukup menggiurkan berakibat banyak guru yang tidak berkwalitas. menurut saya terjadi banyak pembodohan dalam pendidikan. untuk guru yg swasta bertahan karena berharap bisa diangkat bisa jadi PNS karena memang mengiurkan. buat para guru pertahankan profesi anda sesuai bidangnya jangan seperti beberapa org dekat saya guru bahasa indonesia mengajar matematika hhhhhhhhmmmmmmmmm tidak sesuai dan akhirnya hasinya tidak maksimal dan sebab itu lah gaji guru menjadi tidak ada harganya di mata yayasan. seharusnya gaji guru swasta lebih tinggi dari gaji guru PNS dan honorer karena uang SPPnya pun juga jauh sekali perbedaannya. dan jangan jadikan PNS guru untuk promosi pemilu. SEMANGAT PARA GURU jangan jadikan keahlian anda murni untuk profesi tp jadikan keahlian anda mengajar sebagai mencerdaskan anak bangsa tanpa tanda jasa.

    BalasHapus
  46. Mudah-mudahan kita sebagai pendidik selalu dberi hidayah, inayah, kekuatan iman, keyakinan yang sempurna, kesabaran yang tiada batas, keikhlasan yang murni karena Allah sehingga semua yang menjadi masalah-masalah kita diselesaikan oleh Allah SWT amin...

    BalasHapus
  47. @ Portal Komputer
    Saya menangkap intisari dari komentar Anda sebagai sebuah ungkapan rasa ketidakpuasan pada keadaan guru saat ini. Fakta yang anda paparkan adalah sebuah realitas tak terbantahkan, begitupula kritik dan saran yang Anda sampaikan sangat baik sekali.
    Namun mungkin perlu dianalisa sekali lagi bahwa kebijakan pemerintah terkait profesi guru beberapa tahun belakangan ini lumayan baik. Walaupun belum memuaskan tapi setidaknya sudah mulai ada perhatian serius.
    Tinggal sekarang bagaimana memperbaiki nasib kawan-kawan guru non-PNS yang tentunya masih sangat-sangat butuh perhatian. Selama kita tidak putus asa, mudah2an ke depan akan ada kebijakan pemerintah yang lebih baik terkait nasib guru non-PNS.

    @ muhaimin267malang
    Amin...terimakasih atas saran dan doanya, Pak.

    BalasHapus
  48. Yang jelas perlu ada peraturan tentang standar UMR yang jelas untuk guru. Setahu saya gaji guru yang minim saat ini disesuaikan dengan APBD masing-masing daerah dan kemampuan sekolah. Tanpa adanya peraturan tersebut , guru honorer tidak bisa menuntut haknya dan akibatnya kreatifitas sulit berkembang, padahal saat ini sudah disosialisasikan kurikulum berbasis scientific namun realisasinya kembali lagi tergantung kemampuan gurunya. Hal ini tidak bisa hanya pemerintah saja yang berperan tapi masyarakat juga perlu ikut andil untuk mensukseskan pendidikan anak mereka yang memerlukan biaya tidak sedikit. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa pendidikan di negeri kita tercinta ini jauh dari kata gratis. Dan untuk LSM mohon jangan memperkeruh suasana dengan menyebarkan issue yang tidak benar kepada masyarakat tentang besarnya gaji guru, tapi marilah kita bekerja sama untuk mempromosikan kepada masyakat tentang pentingnya pendidikan. Bagaimana pengorbanan guru yg upahnya jauh dari sejahtera tetap mengabdi dan berusaha mencerdaskan anak bangsa. Jadi jangan sia-siakan pengorbanan kami dengan issue yang tidak bertanggung jawab. Untuk semua rekan guru memang kita harus banyak bersabar tentang nasib namun ada yang lebih berharga dari itu semua yaitu dengan melihat siswa yang kita didik ternyata jauh lebih berhasil dari kita. Dan itu tidak terlepas dari peran kita sebagai orang tua di sekolah.

    BalasHapus
  49. @Anonim:
    Saya coba simpulkan komentar Anda di atas:
    1. Peraturan standar honor guru.
    Saya sepakat dengan ini, minimal sama dengan UMR. Bila
    satuan pendidikan tidak mampu membayar sesuai dengan
    standar maka harus ditutup.
    2. LSM jangan memperkeruh suasana.
    LSM memeang harus mengungkap fakta, bukan opini
    tendensius untuk kepentingan yang menyimpang.
    3. Lapang dada.
    Imbauan yang sangat baik, guru adalah profesi yang mulia.
    Lebih mulia dari sekedar tuntutan finansialdari profesi ini.

    BalasHapus
  50. yang dipakai adalah peraturan. jika yang dipakai hitungan kedua jadi salah semua, karena hitungan jadwal adalah tatap muka perminggu dan semua PP juga sama. di pahami aja.

    BalasHapus
  51. ya sama saya pertama juga kaget, wooooooooooooowwww........ saya mash dulu mash kuliah tp ternyata g mencukupi, tetapi " klo mau cari duit ya kerja san dipabrik ato pt yang lain" heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.............................

    BalasHapus
  52. q jg pernh berfkirn sama . kw bnar gru upahnya 20 rb perjm,whhh psti enk, tp ktka baca nh q kget bgt krena gru msih rendh trap hdupnya.

    jd bingung...

    BalasHapus
  53. Sampai saat ini pun msh seperti itu bagi guru honorer di depok. Saya ditawari gaji rp 12.000/jam dan transport rp 15.000/hari. Dalam seminggu saya mengajar 20 jam dlm waktu 2 hari, jadi saya dtg ke sekolah 8 kali. Gaji yang saya terima :

    Mengajar 20 jam x rp 12.000/jam = rp 240.000
    transport 8 x rp 15.000 = rp 120.000
    maka gaji yang saya terima dlm 1 bulan srbesar rp360.000 jika saya maduk sesuai jadwal. Tetapi jika tdk masuk, maka uang transport dipotong jumlah hari yg tdk masuk.

    BalasHapus
  54. Saya guru swasta di tangeeang

    BalasHapus
  55. Ass.. wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, sama dengan mas D bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar JATENG, Sudah 12 th saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 40 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah,namun teman saya memberikan no tlp Bpk Dr. Drs. Djoko , Msi yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan juga mengurusnya untuk kenaikan golongan, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, Satu minggu kemudia saya sudah ada panggilan kejakarta untuk ujian, alhamdulillah SK saya akhirnya keluar, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Dr.Drs.Djoko ,Msi. n0 hp beliau yg selalu aktif Hp: 081322554202 untuk itu saudara2 Jgn Mengeluh Hapuslah air Matamu... Yakinlah Bahwa Apa yg km Butuhkan Akan Tercpai... Semoga Hari ini Menjadi Keberuntunganmu. Amin....

    BalasHapus
  56. artikel yang membuka mata tentang profesi guru...analisa yang bagus sukses selalu

    BalasHapus
  57. ulasan menarik tentang profesi guru. trimakasih

    BalasHapus
  58. menarik sekali,ulasan profesi sebagai guru.trimakasih

    BalasHapus
  59. salam sukses s sebagai guru dan pembisnis. trimakasih

    BalasHapus
  60. Maaf baru gabung.. Saya pernah kerja dikantoran, industri dan bank.. Skrg saya jd guru swasta dgn gaji sama persis hitungan pak guru.. Gaji saya skrg terrendah sepanjang karir saya.. Tapi saya ikhlas bahagia.. Semoga barokah.. Amin..

    BalasHapus
  61. Karena yg 3 minggu di hitung ibadah. . 😊

    BalasHapus
  62. Karena yg 3 minggu di hitung ibadah. . 😊

    BalasHapus
  63. waduh hebat bekner,, kalo jaman dulu ada umar bakri, tapi sekarang alhamdulillah sekarang umar bakri nya udah naik b-em-wi
    terimakasih

    BalasHapus
  64. saya setuju pak, malah bila belum PNS digaji 10 ribu satu jam
    keterlaluan padahal sudah 2016 dan UMR 2juta lebih tapi kami yg hanya guru honorer di dzalimi nauzubillah

    BalasHapus
  65. iya parah sekali pak , sejelek2nya seharusnya sesuai umr lah...

    BalasHapus
  66. Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda

    BalasHapus
  67. Bismillahirahmanirahim Assalamu Alaikum Wr. Wb.

    Bayangkan dan rasakan mulai sekarang dan seterusnya kita memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk bangkit dan menyongsong kesuksesan. Seseorang yang ingin melihat sebuah keberhasilan dan pencapaian di dalam hidupnya adalah seorang yang memiliki mimpi. Impian adalah suatu penyemangat untuk meraih hal-hal yang besar dan berarti dalam hidup kita. Jangan kecilkan atau rendahkan siapapun yang memiliki impian begitu tinggi dan besar atau jangan juga pandang remeh impian mereka Karena impian adalah pintu menuju perubahan yang besar dalam hidup seseorang.Saya ingin berbagi pengalaman kepada teman-teman dan rekan-rekan honorer yang sangat kesulitan lulus dan gagal jadi PNS, saya sarankan agar anda bisa menghubungi Direktur Pengadaan dan Kepangkatan PNS di BKN ( Badan Kepegawaian Negara ) pusat yaitu bapak Drs. Aidu Tauhid, SE., SMi dinomor Telepon 0852-5552-2745. Beliaulah yang membantu kelulusan saya jadi PNS pada bulan juli 2016 kemarin, dan pastinya andapun akan dibantu yang diutamakan adalah yang sudah mengabdi minimal 7 tahun masa baktinya, semoga bermanfaat amien...

    Sebelumnya perkenalkan nama saya kartikasari dari Lebakwangi Jawa Barat. Melalui artikel singkat ini saya mau berbagi cerita kepada para teman-teman yg masih berstatus honorer dari berbagai instansi di mana pun anda berada mudah-mudahan melalui artikel ini bisa bermanfaat dan berguna bagi para teman-teman dan rekan-rekan honorer di sana. Setiap orang yg masih berstatus honorer dari berbagai instansi sangatlah mengidam-idamkan yang namanya PNS (Pegawai Negeri Sipil ), bahkan setiap tahunnya ribuan orang berlomba-lomba mendaftarkan diri mereka masuk CPNS demi satu tujuan yaitu untuk menjadi seorang PNS. Ini adalah cerita singkat saya menjadi PNS. Awal mulanya saya cuma seorang guru honorer biasa yang bekerja di salah satu instansi sekolah di Semarang Jawa Tengah tepatnya di SMP negeri 1 Lebakwangi. Saya menjalani hari sebagai guru honor biasa selama kurang lebih 9 tahun, yang gaji tidak pernah menjanjikan apalagi memenuhi kebutuhan keluarga saya. Tapi saya sangat bangga dan bersyukur pada ALLAH SWT dan nabi junjunganku nabi besar nabi MUHAMMAD SAW karena saya bisa berbakti dalam peran serta ikut mencerdaskan kehidupan nusa dan bangsa. sebelumnya saya sempat 3 kali gagal dalam pengikuti pendaftaran CPNS, namun dengan penuh semangat dan dukungan dari keluarga, sahabat, dan para teman-teman, saya tidak pernah berputus asa demi mengapai impian dan cita-cita menjadi PNS untuk mengangkat derajat dan martabat keluarga. Puji Tuhan syukur alhamdulillah sekarang saya sudah mendapatkan SK dan berstatus sebagai PNS berkat bantuan, arahan, dan bimbingan dari bapak Drs. Aidu Tauhid, SE., SMi beliau selaku Direktur Pengadaan dan Kepangkatan di BKN ( Badan Kepegawaian Negara ) pusat yang mempunyai tugas melaksanakan pemberian Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil untuk pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil/ Pegawai Negeri Sipil, menetapkan Kartu Pegawai dan Kartu Isteri/ Suami Pegawai Negeri Sipil, penyiapan pertimbangan teknis kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil, pertimbangan teknis pengangkatan jabatan fungsional jenjang utama, pengalihan anggota TNI/POLRI menjadi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Negeri Sipil menjadi anggota TNI/POLRI, pemberian persetujuan kenaikan pangkat, peninjauan masa kerja, dan mutasi lainnya, serta pengalihan dan penyaluran Pegawai Negeri Sipil. Sekali lagi saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan, arahan dan bantuannya lah sehingga saya bisa mendapatkan SK dan sudah terangkat dari CPNS menjadi PNS di kota Semarang Jawa Tengah . Jika anda ingin seperti saya, saya sarankan untuk menghubungi bapak Drs. Aidu Tauhid, SE., SMi di nomor pribadi beliau 0852-5552-2745, siapa tahu beliau masih bisa membantu anda seperti saya, tambahan sedikit dari saya, jangan pernah putus asa kita harus bangkit dan berusaha terus demi mencapai impiaan kita masing-masing meski harus bercucuran keringat dan airmata. Sekian dari saya kartikasari wassalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon izin tanya kakak
      Klo pendaftaran guru honerer lulusan SMA adakah?
      Saya mengajar di nabire,papua
      Klo ada bagaimana cara pendaftarannya? dan apa syarat2nya kakak?
      Terima kasih

      Hapus
  68. Memang kecil duitnya....kalo hitungannya honor perjam saja Pak. Rp.480 rb sebulan !
    Tapi pendapatan guru kan bukan dari
    tambahan perjam itu saja.
    Gaji pokok,tunjangan profesi,tambahan penghasilan,tunjangan kependidikan,tunjangan kesejahteraan daerah,tunjangan khusus,dan tunjangan fungsional.Dan semuanya ada dasar hukumnya mulai dari UU,PP,Keppres hingga Perda. Sebagai contoh seorang guru PNS bersertifikasi bisa mendapatkan take home pay Rp.7 juta rupiah perbulan/ Rp.350 rb perhari. Hanya sekelas manajer saja yang berpenghasilan seperti itu, minus pensiun yaa.
    Jadi tolong sebagai seorang guru yang harus digugu dan ditiru, dalam memberikan persepsi harus secara terintegrasi tidak setengah-setengah, sekarang jamannnya teknologi dan informasi bukan jamannya pembodohan.
    Curhatan hati orangtua siswa SMAN di bandung.
    nb: Kenapa biaya pendidikan SMAN lebih besar dari SMA swasta yaa ???

    BalasHapus
  69. Sayangnya kami belum merasakan tunjangan untuk guru ngaji,selama saya mengajar sebagi guru ngaji dan guru pondok pesantren daarul fikri nabire,papua,mulai dr tahun 2015 akhir hingga saat ini menyatak kami blom pernah mendapatkan tunjangan dari pemerintah setempat maupun pemerintah daerah , dan saya di berangkatkan dari pondok di jawa timur,yaitu pondok pesantren syaichona moh.cholil demangan barat bangkalan,blom pernah merasakan tunjangan pemerintah utk guru nngaji.selama kami mengajar di pondok daarul fikri, kami mengajar dengan bermodal ikhlas dan ridho tapi setelah tahu info ini fikiran saya jadi tdk menetu,, kaget ...
    klo boleh tanyak untuk tahun 2017 ini apakah masih di buka pendaftaran untuk guru ngaji di papua barat?
    Apa syaratnya? Dan bagaimana pendaftarannya?

    BalasHapus
  70. Sayangnya kami belum merasakan tunjangan untuk guru ngaji,selama saya mengajar sebagi guru ngaji dan guru pondok pesantren daarul fikri nabire,papua,mulai dr tahun 2015 akhir hingga saat ini menyatak kami blom pernah mendapatkan tunjangan dari pemerintah setempat maupun pemerintah daerah , dan saya di berangkatkan dari pondok di jawa timur,yaitu pondok pesantren syaichona moh.cholil demangan barat bangkalan,blom pernah merasakan tunjangan pemerintah utk guru nngaji.selama kami mengajar di pondok daarul fikri, kami mengajar dengan bermodal ikhlas dan ridho tapi setelah tahu info ini fikiran saya jadi tdk menetu,, kaget ...
    klo boleh tanyak untuk tahun 2017 ini apakah masih di buka pendaftaran untuk guru ngaji di papua barat?
    Apa syaratnya? Dan bagaimana pendaftarannya?

    BalasHapus
  71. Kalo dihitung seminggu, maka ngajar juga harusnya seminggu dong? Guru kerja/mengajar sebulan lho, malah sampe kurang istirahat atau kurang waktu sama keluarga. Masa dibayar cuman Rp. 20.000/jam? Bener kata agan diatas, tidak nsedikit guru yang nyari tambahan diluar profesi. Malah ada kasus Guru yang jadi SATPAM dengan honor Rp. 2,8 jt/bulan.

    BalasHapus
  72. Saya pikir cm saya yg kaget dg kenyataan ttg gaji guru.waktu awal masuk jd guru sya dibilangin gaji per jam.nya 30.000 saya pkir krn dpt 24 trz dikali 30.000 kali 4 kl sebulan...trnyata gak dikali 4.
    Sudah gtu...telat pulak pemberian gajiny.yah tp sya senang dg pkerjaan sbg guru.itung2 bwt nyari pahala
    Semangat para guru!!!

    BalasHapus
  73. Lho koq tulisannya bgni...
    D sklh ada istilah jam hidup atau jam mati juga lho...

    BalasHapus
  74. Di sekolah saya tahun 2018, masih Rp. 16.000 per jam

    BalasHapus
  75. Saya saja ngajar 60 jam digaji 480 ribu, berarti per jam 8000

    BalasHapus